TNI AL Punya Korvet Baru, Bu Mega Didatangi Laksamana Yudo, Muncul Nama Bung Karno

Kamis, 01 Juni 2023 – 16:51 WIB
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri (tengah) membalas hormat senjata para personel TNI AL pada acara serah terima KRI Bung Karno-369 dari PT Karimun Anugrah Sejati kepada TNI AL di Markas Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis (1/6). Foto: DPP PDIP untuk JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - TNI Angkatan Laut memiliki alat utama sistem persenjataan atau alutsista baru yang akan menjaga perairan Indonesia.

Alutsista baru itu adalah korvet atau kapal perang yang berfungsi sebagai pemburu dan perusak armada laut musuh.

BACA JUGA: Resmikan Operasional KRI Bung Karno, Megawati Berikan Tantangan kepada Panglima TNI

Korvet tersebut bernama KRI Bung Karno-369. KRI karya anak bangsa itu dibuat oleh PT Karimun Anugrah Sejati di Batam.

Dipesan pada 21 Juni 2022, korvet yang menjadi penggati kapal kepresidenan KRI Barakuda-633 itu diluncurkan di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, pada Kamis (1/5) atau bersamaan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila. 

BACA JUGA: Cerita Bu Mega Mau Beli Alutsista: Didekati Rusia, Didiamkan AS, Dipersulit Inggris

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri hadir pada peluncuran KRI yang dinamai dengan nama ayahnya itu. Dengan nada suara bergetar, Megawati bercerita soal dirinya tidak menyangka bahwa TNI AL akan menggunakan nama Bung Karno untuk KRI.

"Jadi, buat saya dan keluarga besar sebuah kebanggaan," kata Megawati di acara yang dihadiri Panglima TNI Laksamana Yudho Margono dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali itu.

BACA JUGA: Bu Mega Bakal Diberi Gelar Doktor Honoris Causa Lagi, Kali Ini dari Arab Saudi

Ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengaku pernah didatangi Laksamana Yudo. Saat itu Yudo masih belum menjadi Panglima TNI.

Mengawati pada pertemuan itu memperoleh cerita dari Laksamana Yudo bahwa TNI AL sedang membuat kapal perang di dalam negeri. Pada pertemuan itu pula Laksamana Yudo mengungkapkan rencananya menamai kapal perang itu dengan nama Prof. Dr. Ir. Soekarno.

Namun, Megawati menyodorkan usul lain. “Saya bilang, ‘ini sajalah, Pak Yudo, dengan (nama) bung,” ucap Megawati.

Menurut Megawati, sebutan ‘bung’ lebih bermakna sederajat bagi sesama. Hal itu sesuai dengan Bung Karno yang tidak berjarak dengan rakyat.

“Bung artinya ya rasanya tidak ada gap, makanya saya bilang (nama) Bung Karno saja dan karena ini sebuah kapal," kata Megawati lagi.

Tokoh kelahiran Yogyakarta pada 23 Januari 1947 itu menegaskan Bung Karno adalah presiden yang sangat dekat dengan rakyat. oleh karena itu, Megawati mengharapkan KRI Bung Karno bisa menjangkau lautan seluruh Indonesia dan berkeliling bertemu rakyat.

"Imajinasi saya pasti (KRI) akan ke mana-mana dan menurut saya, kan, Bung Karno berarti beranjangsana kepada rakyatnya, mampir sana, mampir sini, mana bapak saya memang senangnya begitu," ucap Megawati.

KRI Bung Karno memiliki panjang 73 meter, lebar 12 meter, dan tinggi 5 meter. Korvet seberat 650 ton itu mampu menjelajah dengan kecepatan 22 knot, sedangkan kecepatan maksimalnya 24 knot.

Kapal perang dengan 55 personel itu dilengkapi berbagai senjata, antara lain, meriam Leonardo 40 mm, dua senapan mesin berat kaliber 20 mm, dan dua peluncur rudal permukaan ke udara.

Selain itu, KRI Bung Karno juga dilengkapi torpedo dan sonar, serta dirancang mampu membawa helikopter Panther milik TNI AL. (jpnn.com)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Luncurkan Biografi Politik, Yasonna Beberkan Peran Megawati dan Taufik Kiemas


Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler