jpnn.com - BATUAMPAR - Anggota TNI AL mengagalkan upaya perompakan terhadap kapal-kapal yang lego jangkar di sekitaran perairan Tanjunguncang, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (5/3) sekitar pukul 05.00 WIB.
Sebanyak enam pria pelaku perompakan yang menggunakan pancung kayu bermesin 40 PK dibekuk tim Lanal Batam, Bakorkamla dan Guskamla Armabar di perairan Tanjunguncang. Dari tangan para pelaku ini, petugas mengamankan dua bilah katana, sepuluh pisau cutter, kunci pas, obeng, busi dan lainnya.
BACA JUGA: 24 Nelayan Ditahan, Ini Tanggapan Menteri Susi
Komandan Guskamla Armabar Laksamana Pertama Abdul Rasyid Kacong kepada wartawan di Lanal Batam menuturkan, penangkapan enam perompak tersebut merupakan hasil operasi yang digelar Koarmabar.
"Sebelumnya sudah ada laporan masuk dari pengguna jasa laut, IFC Singapura, POCC Singapura dan instansi keamanan negara tetangga, tentang keberadaan para perompak ini, mereka sering beraksi hingga ke selat Malaka," kata Rasyid.
BACA JUGA: Kapal Bodong Pakai Bendera Indonesia untuk Tipu Petugas
Berangkat dari informasi tersebut, anggota TNI AL yang merupakan tim Sea Rider Western Fleet Quick Response (WFQR) langsung bergerak melakukan patroli.
Saat berada di posisi 01 08 519 U- 103 55 273 Tanjunguncang, tim ini mendeteksi enam pelaku perompakan tersebut. Meskipun sempat mencoba kabur menggunakan boat pancung, namun enam pelaku tersebut berhasil dibekuk.
BACA JUGA: Menlu Australia Mesti Paham, di Indonesia Banyak Orang Cerdas
Enam pelaku perompakan tersebut diantaranya, N, 50, warga Pulau Babi Belakang Padang yang berperan sebagai tekong, Aa, 28 warga perumahan Fanindo, Batuaji, Tg, 22 warga Kaveling Kamboja serta Sagulung, S, 30, Rj,22 dan Js,21 warga Dapur 12, Sagulung.
"Para pelaku ini tertangkap saat mencoba masuk ke kapal-kapal yang lego jangkar di perairan Tanjunguncang," kata Rasyid.
Para pelaku ini diduga adalah pemain lama yang kerap merompak di sekitara perairan wilayah Batam dan Kepri. Para pelaku dalam menjalankan aksi kejahatannya berpura-pura akan mencari besi di lautan sekitar lokasi galangan kapal. Saat melihat situasi kapal tak berpenjaga, para pelaku masuk dan mengambil barang-barang yang bisa dibawa termasuk onderl kapal yang dimasukin.
"Pengakuan sementara mereka mulanya mau nyelam besi, tapi karena lokasi galangan dijaga ketat, makanya mereka mau masuk ke kapal yang mau dirompak tadi," tutur Rasyid. Saat hendak mendekati kapal yang akan dirompak, anggota langsung sergap dan menangkap para pelaku.
Selama ini jelas Rasyid, memang sudah banyak laporan yang masuk melalui hot line WFQR dengan 0778 413498 atau 081270310900, namun selalu gagal ditangkap karena para perompak berhasil kabur ke laut dangkal."Kalau nggak salah ada 17 laporan yang masuk selama 2015 ini, tapi kali ini kami benar-benar tangkap," tutur Rasyid. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkas Lengkap, Dua Tersangka Korupsi Bus Gandeng Dilimpahkan
Redaktur : Tim Redaksi