TNI AL Temukan Barang Mencurigakan di Perairan Banten, Isinya Ternyata

Senin, 09 Mei 2022 – 17:32 WIB
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono. Foto: Dispenal

jpnn.com, JAKARTA - TNI AL menemukan narkotika jenis kokain 179 kilogram ketika melakukan patroli dalam rangka pengamanan arus balik Lebaran di perairan Banten, Minggu (8/4).

Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya Ahmadi Heri Purwono menyebut penemuan itu berawal saat petugas menemukan empat plastik hitam mencurigakan yang mengambang di perairan Banten.

BACA JUGA: Cari Narkoba yang Diduga Milik Briptu Hasbudi, Polisi Sudah Bongkar 9 Kontainer, Hasilnya?

Oleh TNI AL, barang mencurigakan itu kemudian diangkut ke Pangkalan Lanal terdekat.

Setelah berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten, isi dalam plastik hitam ternyata narkoba jenis kokain. 

BACA JUGA: TNI AL Tangkap Kapal Asing Pengangkut Minyak Goreng

"Ternyata benar itu narkotika jenis kokain sebanyak 179 kilogram," kata Heri dalam keterangan pers yang disiarkan akun TNI Angkatan Laut di YouTube, Senin (9/5). 

Alumnus Akmil 1988 itu mengatakan TNI AL akan terus memperkuat koordinasi dengan beberapa pihak setelah ditemukannya kokain seberat 179 kilogram. 

BACA JUGA: Top, Penerbang Wanita TNI AL Ini Resmi Sandang Pangkat Laksamana Pertama TNI

Terutama, TNI AL ingin memastikan penyelundupan narkoba atau kegiatan ilegal di Perairan Indonesia bisa ditangkal. 

"Harapan ke depan, kalau memang ada seperti ini bisa diketemukan bersama," ujar Heri. 

Sementara itu, Deputi Penindakan BNN Irjen Pol Kennedy menyebut pihaknya akan menyelidiki tersangka yang berupaya menyelundupkan kokain 179 kilogram itu. 

Sebab, tidak ada tersangka yang tertangkap ketika TNI AL menemukan kokain mengambang di perairan Banten.

"BNN tidak diam, akan melakukan penyelidikan, siapa itu pelakunya," ujar Kennedy dalam keterangan pers yang disiarkan akun TNI Angkatan Laut di YouTube. 

Namun, kata dia, BNN akan mencari dahulu sumber kokain yang ditemukan mengambang melalui pemeriksaan di laboratorium. 

Adapun, kata jenderal bintang dua itu, kokain adalah barang haram yang biasanya bersumber tiga kawasan yaitu segitiga Myanmar, segitiga Afganistan, dan Amerika Latin. 

Menurut Kennedy, hasil laboratorium bisa mengendus asal kokain. Sebab, kokain dari tiga sumber memiliki karakteristik berbeda. 

BACA JUGA: 2 Avanza dan 1 Innova Bertabrakan saat Puncak Arus Balik, Lihat Begini Kondisinya

"Jadi, kami bisa mengetahui barang ini dari mana," ungkap mantan Direktur Intelijen BNN itu.(ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AL Lanjutkan Penyelidikan Kapal Bermuatan 4.100 Ton CPO


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler