jpnn.com, PEGUNUNGAN BINTANG - TNI Angkatan Darat mengevakuasi dua guru dan seorang ibu rumah tangga dari Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua menggunakan helikopter.
Ketiganya kini sudah dapat berkumpul kembali bersama keluarga masing-masing.
BACA JUGA: Semoga Tak ada Lagi Regulasi yang Tumpang Tindih di Pemilu 2024
Evakuasi dilakukan menggunakan helikopter tipe 412 EP TNI-AD Noreg HA–5155, Rabu (22/9).
Ketiga orang yang dievakuasi yaitu Esawaek (39) asal Biak, Rospiani Purba (55) asal Medan, keduanya guru SMP Kiwirok.
BACA JUGA: Menkominfo Bicara Soal Penista Agama, Dia Bilang Begini
Kemudian seorang ibu rumah tangga Yosepa Taplo (50).
Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengatakan evakuasi dilakukan karena keinginan ketiganya keluar sementara dari Distrik Kiwirok.
BACA JUGA: Cukup Dengan Mengatur Napas Penyakit ini Bakal Bablas
Kedua guru itu sudah mengabdi puluhan tahun di Kiwirok, bahkan guru perempuan Purba mengaku sudah mengajar di Kiwirok sejak 1999.
Saat ini tercatat 17 orang masih mengungsi ke Pos Satgas Yonif 403/WP di Kiwirok.
Sementara itu, masyarakat yang mengungsi ke Pos Yonif 403/WP dalam kondisi baik.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka TNI akan mengirimkan bantuan bahan makanan dari Jayapura menggunakan helikopter.
Menurut Brigjen Izak, personel TNI telah ditambah ke Distrik Kiwirok untuk memulihkan keamanan dan melakukan penindakan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ngalum Kupel.
Kontak tembak antara aparat keamanan dengan KKB di Kiwirok , Kabupaten Pegunungan Bintang terjadi Senin (13/9).
Selain baku tembak, KKB juga menyerang warga sipil termasuk tenaga kesehatan hingga menewaskan salah seorang tenaga kesehatan yakni Gabriela Meilan serta melukai empat rekannya.
Hingga kini, menjelang pembukaan PON XX, kondisi kamtibmas umumnya di Papua relatif kondusif.(Antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang