TNI Siap Tumpas Kelompok Bersenjata yang Kacaukan Pilpres di Papua

Senin, 07 Juli 2014 – 00:01 WIB

jpnn.com - JAYAPURA - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Christian Zebua menyatakan, Papua siaga satu sejak Minggu (6/7) kemarin. Upaya peningkatan kewaspadaan pada tingkat maksimal tersebut diterapkan menyongsong Pilpres 9 Juli 2014.

"Kita siaga satu mulai hari ini sama dengan pihak kepolisian hingga nanti ada pencabutan. Situasi secara umum kondusif dan terkendali, namun kemungkinan ancaman masih adanya gangguan gerakan separatis bersenjata berdasarkan SMS akan memboikot Pilpres, dan kelompok bersenjata yang akan mengganggu pos-pos TNI dan Polri juga ada," kata Pangdam dalam laporannya kepada Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Boediman saat video conference di ruang Puskodal Makodam XVII/Cenderawasih, Minggu (6/7) siang.

BACA JUGA: Ramadan, Pembawa VCD Porno Diamankan

Menghadapi situasi tersebut, kata Pangdam, pihaknya telah melakukan tindakan-tindakan pencegahan melalui Cipta Kondisi, Cipta Bhakti TNI serta kegiatan lainnya. Pangdam menegaskan bahwa pihaknya sudah siap untuk melakukan tindakan penegakan hukum bila ada gangguan fisik terhadap pelaksanaan Pilpres 2014.

Ditanya mengenai adanya pesan singkat dan video yang beredar bahwa kelompok bersenjata akan melakukan boikot Pilpres dengan cara menyerang pos-pos keamanan, Pangdam secara tegas menyatakan bahwa pihaknya siap menghadapi hal itu. Bahkan Pangdam mengucapkan selamat datang kepada pihak-pihak yang hendak merongrong pesta demokrasi tersebut.

BACA JUGA: Selingkuh di Bulan Ramadan, Fi dan Aw Ditangkap di Hotel

"Sampaikan kepada mereka (kelompok bersenjata) kita ucapkan selamat datang, justru kita tunggu dia. Prajurit kita prajurit profesional, dan sebenarnya tidak kita harapkan itu karena pasti ada korban, dikira saya senang kalau ada korban dari pihak OPM? Saya juga berduka, tapi karena itu terpaksa harus kita lakukan. Sekali lagi, kalau dia mengandalkan senjata maka saya akan tumpas dia," tegas Pangdam.

Pangdam menyampaikan pasukan yang tergelar sesuai dengan norma dari Panglima TNI adalah 2.340 prajurit, 1 SSY dengan 31 SST, sedangkan cadangan 11 SSK. Kemudian untuk Kekuatan siaga satu sendiri, pihaknya telah menyiapkan 9 SSY dan 28 SSK, lalu untuk kesiapan Pamrahwan (pengamanan daerah rawan) dan Pamtas (pengamanan perbatasan) Pulau Terluar disiapkan 2.774 personel.

BACA JUGA: Gaji ke-13 PNS Pemko Batam Bakal Cair Sebelum Lebaran

"Kalau kesiapan logistik pilpres secara umum berjalan lancar, hasil yang di capai untuk Papua yang sudah sampai di TPS masih 40 persen. Kemudian Papua Barat 75 persen, kalau logistik sudah siap di KPU maupun di PPD. Hari ini semua bekerja keras untuk melakukan pendorongan logistik. Pengalaman kemarin maka Yahukimo menjadi prioritas. Dari pantauan sementara, diperkirakan pengiriman logistik ini bisa dilaksanakan tepat waktu," paparnya.

Kasad Jenderal Boediman menginstruksikan agar Pangdam XVII/Cenderawasih betul-betul siaga dengan tingkat kewaspadaan tertinggi, terutama di daerah rawan dan di daerah perbatasan.

"Patroli-patroli juga terus dilaksanakan dan ditingkatkan, kemudian untuk pendorongan logistik upayakan pada hari ini dan besok semaksimal mungkin sudah bisa diselesaikan menggunakan helicopter yang ada di sana dengan sebaik-baiknya," tegas Kasad.(rib/fud)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Pilpres, Tiga Ketua RT di Kendari Dipecat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler