TNI Sudah Petakan Daerah Rawan Konflik

Jumat, 04 April 2014 – 18:45 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan daerah rawan konflik jelang pemilihan umum 2014. Menurut Moeldoko pemetaan itu dilakukan supaya pelaksaan pemilu berjalan baik dan lancar.

"Kita mapping (petakan) dengan baik agar bisa diketahui dengan jelas daerah rawan konflik menjelang Pemilu 2014 ini,” kata Moeldoko saat coffee morning dengan wartawna di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (4/4).
                
Dikatakan, para Panglima Daerah Militer terus bekerja keras memetakan potensi konflik di daerah. Termasuk di Ambon, Maluku, Papua, maupun Aceh. Menurut Moeldoko, di Ambon, pihaknya mendapatkan 22 pucuk senjata organik berbagai jenis.

BACA JUGA: Usut Aliran ke Rano, KPK Tunggu Putusan Wawan

Namun demikian, ia memastikan kondisi Ambon sampai dengan saat ini cukup stabil sehingga akan dilakukan penarikan pasukan yang dikirim ke sana. “Pasukan yang kami kirim di sana akan segera kami tarik karena aman,” ujarnya.

Sedangkan di Papua, Moeldoko menambahkan,  pihaknya menemukan sedikitnya 27 pucuk senjata berbagai jenis dalam tiga bulan terakhir. Bahkan, TNI sempat kontak senjata di perbatasan Papua dengan kelompok separatis.

BACA JUGA: Saksi Sebut Boediono Paling Ingin Beri FPJP untuk Century

Di Aceh,  Panglima menambahkan,  sebanyak 22 pucuk senjata campuran juga sudah ditemukan.  Panglima TNI memerintahkan untuk melakukan pendekatan secara persuasif  kepada pemilik senpi agar bisa ditarik.

Selain itu, Panglima TNI menambahkan, pihaknya sudah memetakan konflik-konflik terkait partai lokal di daerah paling barat Indonesia itu. “Kami punya operasi intelijen dan teritorial untuk memetakan persoalan itu,” ungkap bekas Panglima Komando Daerah Militer XII Tanjungpura ini. (boy/jpnn)

BACA JUGA: Usut Korupsi Transjakarta, Dua Saksi Digarap Kejagung

BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR Tetap Sosialisasikan Nilai Empat Pilar Kebangsaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler