jpnn.com - JAKARTA - Terbaru, hasil survei Centre for Strategic end International Studies (CSIS) menampatkan TNI sebagai institusi paling dipercaya publik.
"TNI menempati urutan pertama dengan presentase 90 persen," kata peneliti CSIS, Philips Jusario Vertomen dalam konferensi pers hasil surveinya di Hotel Century Park, Jakarta kemarin (25/10). Setelahnya ialah KPK dengan 80,8 persen dan presiden dengan 79,7 persen.
BACA JUGA: 75 Persen Wilayah Republik Dikungkung Kabut Asap
Menurutnya, tingginya kepercayaan masyarakat terhadap TNI tidak lepas dari upaya TNI untuk konsiten melakukan reformasi internal. Yang paling adalah komitmen untuk tidak ikut terjun ke dunia politik. "Ini yang harus perlu dijaga," terangnya.
Pernyataan berbeda dikatakan pengamat politik Josep Kristiandi mengatakan, tingginya kepercayaan terhadap TNI tidak lepas dari masih melekatnya rasa inferior sipil terhadap militer. Di mana itu berdampak pada kurangnya kepercayaan sipil dalam menyelesaikan berbagai persoalan.
BACA JUGA: Kapolri Diminta Turun Tangan, Ada Oknum Bermanuver?
Hal itu bisa terlihat dalam beberapa kasus, di mana TNI selalu diturunkan ketika persoalan tidak selesai. "Keamanan tidak selesai, TNI diturunkan. Asap tidak padam, TNI diturunkan," tuturnya.
Namun dia menegaskan, jika tingginya kepercayaan kepada militer bukan berarti masyarakat menginginkan kembali ke masa orde baru. Justru masyarakat menaruh harapan besar agar TNI bisa professional dalam menjalankan fungsinya sebagai pertahanan negara.
BACA JUGA: IPW: Kasus Risma Bentuk Kekacauan Hukum
Sementara itu, Direktur Imparsial, Poengky Indarti mengatakan, profesionalisme TNI harus terus dijaga. Salah satu caranya dengan tidak masuk ke ranah-ranah sipil. Oleh karenanya, pihaknya mengkritik adanya upaya masuknya TNI ke dalam ranah sipil seperti yang tercandum dalam draf Rancangan Peraturan Presiden tentang Susunan Organisasi TNI yang tengah dibahas.
"Dalam pasal 4,5 dan 6 TNI kembali menjalankan fungsi keamanan," terangnya. Padahal, lanjutnya, hal tersebut merupakan kewenangan kepolisian. Sementara TNI berfungsi sebagai alat pertahanan sebagaimana tercantum dalam UU TNI.
Untuk itu, Poengki berharap agar TNI tetap konsisten menjalankan fungsinya secara professional. Sebab, faktanya hal tersebut telah membawa TNI menjadi lembaga yang cukup mendapat kepercayaan.
Sebagaimana diketahui, sebelum CSIS, beberapa lembaga survei lainnya juga telah melakukan penelitian yang sama. Di antaranya Poltracking dan Indo barometer. Di mana dalam dua lembaga survei tersebut TNI berada di posisi kedua sebagai lembaga paling dipercaya setelah Komisi Pemberantasan Korupsi. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Dipukul Habibie Tetap di Jakarta, Rupiah Lemah Jokowi ke AS
Redaktur : Tim Redaksi