Tokoh Agama Balikpapan Prihatin Kasus Bekasi

Berkumpul, Berharap Kerukunan Beragama Setempat Tetap Terjaga

Kamis, 16 September 2010 – 04:22 WIB
BALIKPAPAN - Peristiwa penganiayaan terhadap pendeta dan pengurus majelis Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Bekasi yang terjadi Minggu (14/9) lalu, turut menimbulkan keprihatinan dan perhatian tokoh agama di BalikpapanBentuk keprihatinan tersebut, ditunjukkan dengan menjalin silaturahim antara Keluarga Besar Gereja HKBP di wilayah Gunung Malang, yang melibatkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Balikpapan dan tokoh lintas agama, Rabu (15/9) sore kemarin.

Dalam ajang silaturrahim yang berlangsung di Gereja HKBP itu, ikut hadir Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan, Dewan Masjid Kota Balikpapan, Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Badan Kerja Sama Gereja-gereja Balikpapan (BKSGB), Majelis Tinggi Agama Khong Hucu Indonesia, Perwakilan Umat Budha (Walubi), serta tokoh agama lainnya

BACA JUGA: SPB Tempat Ibadah Tak Perlu Dicabut

Kedatangan para tokoh agama itu  diterima oleh pengurus Gereja HKBP Balikpapan, yang dipimpin oleh Pendeta Jonsion Silaen Sth.

Ketua FKUB Kota Balikpapan, Drs H Abdul Muis Abdullah mengatakan, kunjungan silaturrahim ini merupakan ungkapan keprihatinan para pemuka agama terhadap peristiwa yang terjadi atas pengurus dan pendeta HKBP di Bekasi
"Kami menyatakan keprihatinan mendalam terhadap peristiwa itu

BACA JUGA: Calon Kapolri Harus Teken Kontak Kinerja

Melalui kunjungan ini, kami berharap kondisi Kota Balikpapan, terutama iklim beragama di Balikpapan, tetap terjaga dan terjalin dengan baik," katanya.

Abdul Muis berharap, dengan kunjungan silaturrahim ini, tidak akan timbul pula gesekan yang mempengaruhi kerukunan antara umat beragama di Balikpapan
"Kami berharap semoga kasus Bekasi tidak mempengaruhi iklim kehidupan umat beragama di Balikpapan yang harmonis," imbuhnya.

Pendeta Jonsion dengan ramah menyambut tamunya yang hadir, serta mengatakan bahwa selama melaksanakan kegiatan keagamaan, situasi Kota Balikpapan sangat kondusif dan tidak pernah terjadinya gesek–gesekan antar umat beragama

BACA JUGA: KPK Ditantang untuk Berani Proses Miranda

"Di Balikpapan sendiri selain bersih, indah, aman dan nyaman (beriman), kerukunan antar umat beragama sangat berjalan dengan penuh kedamaian," tegas Jonsion.

Menurutnya, memang kejadian di Bekasi itu telah turut menjadi keprihatinan secara nasionalNamun ia berkeyakinan para pendeta-pendeta yang ada di seluruh Indonesia sangat bijak dan dewasa dalam menghadapi permasalahan yang terjadi, yang tentunya dengan pemikiran yang dingin dan tenang.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan, H Kasim Pallanju mengatakan, di Kota Balikpapan situasi dan kondisi kerukunan antar umat beragama memang masih dapat berjalan dengan tentram dan damaiDari beberapa statement para tokoh dan pemuka agama yang hadir, ia pun sangat berharap silaturrahim dan kerukunan antara umat beragama dapat tetap terjaga dengan baik.

"Serta ditingkatkan lagi persatuan dan kesatuan, baik dalam menjaga kondusifitas Kota Balikpapan, hingga keutuhan NKRIDengan adanya rasa toleransi, saling harga-menghargai," tegasnya, diikuti persetujuan oleh beberapa tokoh yang hadir(mm-3)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kursi MRP Terancam Kosong


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler