jpnn.com - PASURUAN –Pekerjaan fisik ruas jalan tol Gempol–Pandaan memasuki babak akhir. Dari total ruas sepanjang 13,6 kilometer, hanya tiga persen yang belum terselesaikan. Akhir bulan depan jalan toal itu diperkirakan sudah tuntas.
Menurut Aris Purwanto, pemimpin proyek dari PT Wijaya Karya (Wika), pelaksana di lapangan, tiga persen proyek yang belum tergarap tersebut diharapkan tuntas akhir November. Saat ini para pekerja menuntaskanfinishing bagian akhir proyek itu. ’’Progresnya, tinggal tiga persen yang belum tuntas. Yang lainnya sudah beres dan beberapa proses finishing,’’ katanya Selasa (14/10).
BACA JUGA: Gelar Razia, Cegah Bom dan Sajam Lolos ke Jakarta
Aris menjelaskan, tiga persen pekerjaan fisik yang belum tuntas tersebut adalah pembangunan di beberapa spot. Yakni, pekerjaan borpel serta penguatan dinding untuk penahan tebing di Desa Randupitu, Kecamatan Gempol.
Saat ini di lokasi itu sedang dilakukan pengeboran horizontal ground arah ke samping sepanjang 200 meter di sisi timur jalan tol. Selain itu, terdapat penyelesaian permukaan badan jalan di Randupitu (Gempol) dan simpang susun Karangjati (Pandaan) yang menyisakan 150 meter. ’’Pekerjaan di lapangan terus kami kebut. Kami targetkan akhir November sudah rampung secara keseluruhan,’’ jelasnya.
BACA JUGA: Warga Malaysia Miliki Sabu 1 Kilogram Dibui 18 Tahun
Dia menuturkan, selain proses pembebasan lahan yang berlarut-larut, kontur tanah menjadi penyebab lamanya pengerjaan jalur bebas hambatan tersebut. Misalnya, yang terjadi di lokasi pengerjaan borpel saat ini. Saat dibor, kondisi tanahnya ternyata berupa bebatuan.
’’Tidak ada kendala yang berarti. Alhamdulillah, lancar. Kami terus berusaha sesuai dengan target terakhir, yakni akhir November harus tuntas,’’ tegasnya. Sesuai rencana awal, sebelum pergantian tahun ini, ruas jalan tol Gempol–Pandaan bisa dioperasionalkan. (mas)
BACA JUGA: Selamatkan Danau Limboto dengan Pintu Air Topodu
Rencananya, jalur itu terhubung dengan tol Gempol–Surabaya yang terputus karena terkena luapan lumpur Lapindo. Penyambungan dua jalur bebas hambatan tersebut sekaligus akan memudahkan pengiriman barang dari Pasuruan ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
PT Jasa Marga menguasai kepemilikan saham mayoritas PT Jasamarga Pandaan Tol sejak 2011 sebesar 66 persen. Pemegang saham lainnya adalah PT Jalan Tol Pasuruan (BUMD) sebesar 18 persen, PT Margabumi Matraraya 14 persen, dan PT Entrada Utama dua persen. Proyek itu dibagi dalam dua paket. Yakni, paket I (km 0+500–km 5+500) dan paket II (km 5+500–km 11+500). (zal/aad/JPNN/c20/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer K2 Diminta Buat Pernyataan
Redaktur : Tim Redaksi