jpnn.com, PALEMBANG - Opersional tol Palembang-Indralaya (Palindra) sepanjang 22 km sudah rampung 100 persen dan dipastikan siap dilalui pengendara.
Proses uji laik jalan tol yang dilakukan Dirlantas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan instansi lain juga sudah selesai dilakukan 20 Juli lalu.
BACA JUGA: Ular Piton Sepanjang 7 Meter Ditangkap Warga Pulau Tengah
Bahkan sertifikasinya juga sudah keluar, tapi hingga saat ini tol tersebut belum dibuka full untuk umum.
Manajer Proyek Tol Palindra dari PT Hutama Karya, Hasan Turcahyo, menerangkan, Tol Palindra sudah layak jalan.
BACA JUGA: Pamit Buang Hajat, Nelson Mandela Hilang di Sungai Musi
“Hanya saja untuk operasional penuh dari seksi 1, 2, dan 3, kami masih menunggu peresmian oleh Kementerian PUPR. Diperkirakan sebelum Asian Games 2018 ini sudah diresmikan,” terangnya, Senin (6/8).
Hanya saja, supaya nanti tidak ada kendala, pihaknya sudah melakukan uji coba kendaraan bagi masyarakat umum.
BACA JUGA: BNPB Kerahkan Pesawat Cassa dan 3 Helikopter Padamkan Api
“Kami sudah mulai membuka akses jalan tol seksi 2 (Pemulutan-KTM Rambutan) dan seksi 3 (KTM Rambutan-Inderalaya). Namun sifatnya masih uji coba atau mekanisme buka tutup jalan,” tuturnya.
Dia juga beralasan, di seksi II dan III masih terdapat sejumlah barikade di beberapa titik. “Pembukaan ini untuk memecah kemacetan yang kerap terjadi di jalan Palembang– Indralaya. Tapi memang belum beroperasional penuh,” lanjut dia.
Hasan mengatakan biaya yang dikeluarkan pengendara untuk melintas sama seperti biaya seksi 1 (Palembang-Pemulutan) sebesar Rp 6 ribuan.
“Kalau tarifnya belum kami tetapkan penuh. Untuk tarif jika berkaca di seksi I sebesar Rp750 per kilometer. Dikali 22 kilometer sekitar Rp 16 ribuan. Tapi itu belum final karena belum ada ketetapan. Nah, untuk pengendara yang lewat sepekan terakhir ini sama seperti tarif seksi 1,” katanya.
Dijelaskan, buka tutup akses tol sudah dibicarakan bersama dengan Kementerian PU PR dan kepolisian setempat. Sehingga tak jadi masalah.
“Kami juga ingin menguji jalan dan perangkat tol lainnya, seperti mesin tapcash. Sekaligus membiasakan pengendara untuk menggunakan tol,” ucapnya.
Hasan membeberkan buka tutup akses tol ke seksi II dan III juga mempertimbangkan kondisi kepadatan kendaraan di jalan nasional.
“Kalau memang kondisinya macet total, akan kami buka. Tapi kalau lengang, dan kami ada pekerjaan finishing, nantinya kami akan tutup lagi. Yang jelas, jalan Tol Palindra ini siap untuk digunakan,” pungkasnya. (kos/fad/ce1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati OKI: Kalau Bandel Tembak di Tempat Saja
Redaktur & Reporter : Budi