JAKARTA - Pembangunan ruas jalan tol Palembang-Indralaya sepanjang 22 kilometer terancam batal direalisasikan tahun 2009 iniItu karena belum ada investor yang mendaftar tender yang dibuka pemerintah pusat, persisnya di Departemen Pekerjaan Umum
BACA JUGA: Pemda Pasrah Hadapi Harga Gula
Kendati demikian, Menteri PU Djoko Kirmanto menyatakan akan membuka kembali tender untuk beberapa ruas jalan tol di Sumatera.“Hingga sekarang jalan tol Palembang itu belum ada yang mendaftar
Menurut Djoko, departemennya sudah membuka kesempatan berkali-kali kepada para investor dalam dan luar negeri yang ingin menanamkan modalnya di Palembang dan beberapa ruas jalan tol di Pulau Sumatera, namun belum ada investor yang memberi kepastian lewat tandatangan MoU atau MoA
BACA JUGA: Pemudik dengan Pesawat Diprediksi Naik 25%
Meski pada 2008 lalu, pemerintah sempat optimistis akan ada investor yang berani membangun beberapa ruas jalan tol di Palembang.Memang, biaya yang dibutuhkan tak sedikit
“Kita sudah tender berkali-kali, bukan hanya Palembang, tapi juga beberapa ruas tol di Sumatera, seperti Medan dan Riau
BACA JUGA: KS-Posco Siap Bangun Pabrik Baja Baru
Tapi sampai sekarang belum ada investor yang memberi kepastianDuitnya ‘kan tidak sedikit, triliunan rupiah itu, MasYa, kita tender ulang lagi, mudah-mudahan ada investor yang mendaftar, sehingga tahun depan bisa direalisasikan,” cetusnya.Rencana awal, pembangunan infrastruktur jalan tol itu dilakukan Februari 2009, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tentu berharap kucuran dana APBN, seperti realisasi pembangunan flyover di simpang empat depan Mapolda di Palembang.
Sementara itu, musim mudik lebaran, jalan lintas timur yang menghubungkan Palembang dan Jambi sepanjang 220 kilometer bisa ditempuh dengan waktu sekitar 7 jam, sebelumnya harus ditempuh dalam waktu 9 jamBegitu juga ruas jalan lintas tengah dan jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Lampung, Sumsel, dan BengkuluItu karena ruas jalan terus dilakukan perbaikanMudah-mudahan benar.(gus/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadin: RUU PPN Tak Mampu Dorong Investasi
Redaktur : Tim Redaksi