Tolak Calon Luar Muna, Muscab Demokrat Deadlock

Senin, 20 Juni 2011 – 12:13 WIB

RAHA - Pemilihan Ketua Umum DPC Demokrat Muna, deadlockPemilihan yang digelar di aula Bappeda Muna, diwarnai dengan pemukulan meja pimpinan sidang

BACA JUGA: Pemerintah Didesak Segera Serahkan RUU Desa

Tak bisa dikendalikan, Pimpinan Muscab Irwan, akhirnya menskorsing sidang samapi waktu yang tidak ditentukan


Gelagat sidang bakal panas sudah terbaca sejak awal pembukaan

BACA JUGA: Kasus Ruyati Dianggap Bukti Kebohongan SBY

Teriakan pendukung hidup Malik Ditu dan La Ode Ndoloma, sahut-sahutan dalam arena Muscab
Suasana sidang semakin memanas ketika syarat calon mulai dibahas

BACA JUGA: Diserang Soal Nazaruddin, PD Anggap Dicintai Rakyat

Pendukung Malik Ditu menolak calon yang berdomisili dari luar Kabupaten MunaPenolakan ini diarahkan ke La Ode Ndoloma yang tinggal di Kota Kendari"Kita sudah merasakan pak, Ketua Demokrat Muna selama ini berada di Kendari, koordinasi partai jarang dilakukan," kata Faharuddin. 

Asri yang juga cenderung membela La Ode Ndoloma itu mengungkapkan, indikator kesuksesan dari Ketua Partai bukan karena dimana ia berdomisiliKeberhasilan dilihat dari raihan kursi di DPRDLagipula La Ode Ndoloma berada di Kendari, karena melaksanakan tugas sebagai anggota DPRD Sultra, bukan karena keinginannya"Kita tidak bisa pungkiri, fakta saat ini Demokrat memiliki dua kursi di DPRD Muna dan satu kursi di DPRD Sultra," ungkapnya.

Namun apa yang diungkapkan Asri, cepat disela FaharuddinIa mengungkapkan, selama ini pengurus partai jarang melakukan koordinasi dengan ketua umum, karena Ketua umum berada di Kendari"Untuk bertemu ketua partai, kita harus ke Kendari," sebut Wakil Ketua Demokrat Muna itu.

Pimpinan sidang Irwan, meminta, hal-hal yang subyektif jangan diajukan di arena Muscab"Kita serahkan ke pemilik suara," sebutnyaSiapapun kata dia, asal kader Demokrat Muna memiliki hak untuk maju sebagai calon ketuaPimpinan sidang yang juga pengurus DPD PD Sultra itu lalu mengetok palu menolak usulan yang diajukan oleh Faharuddin.

Tidak terima usulanya ditolak, Wakil Ketua Demokrat Muna itu, naik ke meja persidangan dan memukul meja pimpinan sidangPengurus Demokrat lain, kemudian menahan Faharuddin yang sudah terbawa emosiIrwan pimpinan sidang, lalu menskorsing sidang 10 menitSetelah sidang dibuka kembali, perdebatan antara calon ketua harus berdomisili di Muna dimasukan atau tidak tetap berlanjutBahkan untuk kedua kali, Faharuddin naik memukul meja pimpinan sidang karena usulannya tidak diakomodir"Apa susahnya agar dimasukan kata berdomisiliTolong itu dimasukan," himbaunya.

Mengambil jalan tengah karena musyawarah mufakat tidak tercapai, pimpinan sidang lalu mengusulkan untuk dilakukan votingNamun lagi-lagi, Faharuddin ngotot menolak dilakukan voting"Tidak boleh ada votingMasa hanya untuk memasukan kata domisili harus dilakukan voting," gerahnya, sembari kembali mendatangi meja pimpinan sidang.

Karena situasi yang tidak terkendali lagiDitambah masing-masing kubu mempertahankan pendapat, pimpinan sidang setelah berembuk menskorsing Muscab sampai waktu yang tidak ditentukan

Sementara itu, Ketua Panitia, Suhub Ibrahim Aku yang dikonfirmasi mengatakan, agenda sidang berikutnya belum ada jadwal resmi"Diskorsing tanpa batas waktu yang tidak ditentukanKita menunggu saja instruksi dari DPD PD Sultra," katanya(awn/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Jagokan Duet Bakri-Etha di Pilkada Buru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler