Tolak Pencapresan Prabowo Mujarab Obati Amnesia Sejarah

Sabtu, 03 Mei 2014 – 10:25 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (Sekjen Pena 98), Adian Napitupulu berharap, ketegasan aktivis 98 menolak Prabowo Subianto sebagai calon presiden harus didukung semua pihak.

Ia pun berharap, sikap tersebut tidak bisa dipandang hanya sebagai bagian dari kompetisi politik menjelang pemilihan presiden Juli mendatang. Namun menurut Adian, upaya tersebut sebagai bagian dari tugas mulia mengobati amnesia sejarah, yang merupakan tahap penting dalam perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan.

BACA JUGA: Pengesahan Hasil Suara Pileg dari Aceh Masih Tertunda

"Satu-satunya obat mujarab mengobati amnesia sejarah itu hanya bisa dilakukan dengan terus-menerus mengulang cerita demi cerita kekelaman itu, dari hari ke hari. Tentunya cerita itu disampaikan tidak untuk menularkan ketakutan, tapi mencegah berulangnya kembali kejahatan serupa di masa yang akan datang," kata Adian dalam pesan elektronik, Sabtu (3/5).

Bercerita fakta-fakta sejarah, kata Adian, sangat penting karena terbukti ampuh mencegah berulangnya kejahatan atas kemanusiaan. Karena itu bercerita merupakan kewajiban kemanusiaan bagi setiap manusia berakal budi yang sehat pikiran serta hatinya.

BACA JUGA: Bawaslu Enggan Rekomendasikan PSU di Berau

"Hukum sejarah mengatakan, kediaman terhadap kejahatan hanya akan membuat si pelaku mengulanginya dan orang lain akan meniru," ujarnya.

Meski begitu Adian tidak menutup kenyataan, segelintir aktivis 98 mungkin akan berusaha menutupi fakta-fakta sejarah. Bahkan lebih jauh, bisa memutarbalikan sejarah dengan mencitrakan pelaku kejahatan menjadi pahlawan.

BACA JUGA: Ahmad Yani Gagal, Hafiz Terbanyak di Dapil Sumsel I

"Walau demikian, hendaknya kita yang sadar dan terus berjuang menyadarkan rakyat, tidak membenci segelintir aktivis 98 yang saat ini sedang kehilangan kesadaran terhadap sejarah," katanya.

Justru sebaliknya, Adian mengajak tokoh-tokoh bangsa harus dengan kesabaran dan ketelatenan, berusaha memerbaiki struktur ingatan segelintir aktivis 98 tersebut, yang mungkin saja menjadi rusak hanya karena kerasnya benturan syahwat politik atau ilusi kesejahteraan yang umumnya dijanjikan tiap pelaku kejahatan.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merasa Dicurangi, Politisi PPP Beber Manipulasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler