KENDARI - Upaya Dinas Perhubungan untuk meningkatkan keramaian di pasar Bonggoeya dengan mengalihkan trayek angkutan kota (angkot) ditentang sopir angkotAksi protes itu ditunjukkan dengan melakukan aksi mogok karena tidak terima rute angkutan di belokkan ke pasar Bonggoeya, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara
BACA JUGA: Demo Desak Nonaktif Bupati Lamtim Panas
Menurut Acung, salah seorang sopir angkot, pengalihan trayek rayon Wua-wua kampus, menuju pasar Kota ke Pasar Bonggeya, hanya merugikan para sopir
BACA JUGA: Pendemo Bentrok, Bupati Sembunyi di Bawah Meja
Hal itu tentu membuat kami sangat rugiTerkait aksi yang dilakukan para sopir angkot, Kabid Perhubungan Darat, Dinas Perhubungan Kota Kendari Paminuddin menganggapnya hal yang wajar karena dipastikan pernumpang akan berkurang
BACA JUGA: Hanura Beri Sinyal Dukung Atut
Namun, yang dilakukan Dishub kata dia, merupakan salah satu upaya untuk mengorbitkan pasar Bonggoeya yang selama ini dikeluhkan pedagang karena sepi pengunjungYang salah satu alasannya karena tidak ada ekses ngkot menunju ke pasar itu."Teman-teman sopir jangan salah paham, karena bukan hanya pedagang, kami juga ingin meningkatkan pendapatan sopirMungkin belum saat ini, tapi kedepan, ketika pengunjung pasar sudah ramai, otomatis penupang juga akan membludak seperti di pasar-pasar lainnya," terangnya.
Trayek yang dianggap bertabrakan, kata Paminuddin itu keliru, karena Dishub sudah mengatur sesuai rute yang adaAdapaun masalah yang terjadi antara sesama sopir, itu kemungkinan disebabkan karena salah paham, akibat kesalahan parkir.
Untuk sementara kata dia, pihaknya memberikan toleransi kepada sopir angkot jurusan Wua-wua-kota, yang menolak uuntuk mengikuti pengalihan trayekNamun, secara perlahan-lahan akan terus diingatkan, agar sopir bisa patuh terhadap aturan baru yang sudah diberlakukan"Pengalihan trayek ini masih tahap sosialisasi, jadi kami masih berikan kelonggaran, jika ada sopir yang menolak untuk melewati rute ke pasar Bonggoeya," pungkasnya(fya/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa akan Periksa 32 Kepala SD
Redaktur : Tim Redaksi