Tolak Rencana Perundingan Damai Israel-Palestina

Hamas Dorong Warga Palestina Lanjutkan Perlawanan Bersenjata

Minggu, 20 Oktober 2013 – 22:20 WIB

jpnn.com - GAZA - Perdana Menteri Hamas yang berbasis di Jalur Gaza, Ismail Haniyah, secara terang-terangan menentang rencana melanjutkan perundingan damai antara negaranya dengan Israel  dalam waktu dekat. Ia bahkan menyerukan agar warga Palestina melakukan 'perlawanan bersenjata' untuk menggagalkan rencana tersebut.

Hal ini disampaikan Haniyah dalam pidatonya pada hari peringatan dua tahun peristiwa pertukaran tentara Israel yang ditangkap Hamas, Gilad Shalit, dengan 1.027 tahanan Palestina. Seperti dilaporkan stasiun televisi Al Arabiya, Minggu (20/10), ia mendesak agar semua faksi di Palestina menolak perundingan.

BACA JUGA: Pembicaraan Damai Suriah Digelar 23 November

Dalam pidatonya, Haniyah juga membantah keterlibatan Hamas dalam berbagai konflik lain di Timur Tengah. Bantahan tersebut merupakan reaksi atas sebuah laporan yang mengatakan bahwa pejuang Hamas ikut terlibat dalam pertempuran di wilayah Sinai, Mesir ataupun dalam konflik Suriah.

"Kami tidak ikut campur dalam urusan negara manapun dan tidak terlibat dalam setiap peristiwa atau konflik internal di negara manapun," kata Haniyah.

BACA JUGA: Militer Australia Investigasi Penyebab Kebakaran

Ia juga menegaskan bahwa Hamas hanya berperang demi kemerdekaan Palestina. Karena itu ia minta tidak ada lagi pihak-pihak yang menyebarkan kabar bohong mengenai Hamas. "Kita hanya bertindak di wilayah Palestina dan senjata kami hanya digunakan untuk melawan musuh Zionis," tegasnya.

Seperti diberitakan, atas dorongan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Israel dan Palestina sepakat meneruskan perundingan damai yang telah mandek selama bertahun-tahun. Rencananya, pembicaraan itu akan digelar tahun ini. (dil/jpnn)

BACA JUGA: Beritakan Snowden, The Guardian Sabet Penghargaan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cupcake Raksasa Meriahkan Ultah ke-40 Gedung Opera Sidney


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler