Tolak Tambang, Petani Minsel Diintimidasi

Kamis, 24 Februari 2011 – 22:30 WIB
CARI PERLINDUNGAN: Para petani desa Tokin di depan kantor JATAM, Jakarta, Kamis (24/2). Budi/jpnn

JAKARTA — Petani Desa Tokin, Minahasa Selatan (Minsel) Sulawesi Utara merasa terancam setelah menolak kehadiran PT Sumber Energi Jaya (SEJ) untuk melakukan penambangan emasPetani mengaku sudah diintimidasi dengan cara ditahan di kantor polisi.

Pengakuan itu disampaikan Meidy Kalangi

BACA JUGA: Izin Pertambangan di Minsel Caplok Lahan Petani

Bersama dengan warga Tokin lainnya, Michael Rumondor, Wenny Karuh, Wenly Karuh, Yantje Tangkilisan dan Joutje Kumolontang, Meidy datang ke Jakarta untuk meminta perlindungan dari Pemerintah Pusat
"Kami akan menghadap menteri kehutanan mengenai soal ini," kata Meidy saat ditemui di kantor Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) di Jakarta, Kamis (24/2).

SEJ adalah perusahaan tambang emas yang kini telah mulai melakukan eksploitasi di Tokin

BACA JUGA: Penjaja Seks di Kota Ini Komplit

Perusahaan ini memperoleh izin kuasa pertambangan tahun 2008 dengan luas sekitar 1500 hektar
Hampir menguasai wilayah desa Tokin yang luasnya hanya 1600 hektar

BACA JUGA: Sosiolog Thamrin Pancing Kemarahan Suku Dayak

“Kami sangat menyesalkan langkah Pemkab Minsel yang memberikan izin eksploitasi,” kata Meidy

Meskipun diintimidasi, para petani ini tidak takut karena mereka mempertahankan haknyaSebagian izin kuasa pertambangan yang dikeluarkan Pemkab Minsel mencaplok lahan petaniBahkan sudah ada sekitar 20 hektar kebun warga rusak akibat aktivitas eksplorasi SEJ“Kami akan terus menolak pertambangan di Tokin karena akan membuat kami tak bisa bertani lagi,” kata Michael Rumondor(sto/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pulau Komodo Jadi Finalis 7 Kejaiban Dunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler