jpnn.com, PROBOLINGGO - Banjir bandang dan tanah longsor menerjang warga di dua desa di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur.
Bencana alam banjir bandang dan tanah longsor ini melanda Desa Andung Biru dan Desa Tiris, Kecamatan Tiris.
BACA JUGA: Basarnas Hentikan Pencarian Korban Banjir Bandang di Tapsel
Setelah bencana itu, kini warga membangun lima jembatan darurat menggunakan bambu.
"Semua pembuatan jembatan darurat hasil swadaya masyarakat," kata Musliah, warga setempat.
BACA JUGA: Sungai Souraya Meluap, 9 Desa di Agara Terendam Banjir
Ironisnya, dalam gotong royong ini tidak terlihat petugas dari Badan Penanggulangan Bencana setempat. Banjir benar-benar memporak-porandakan segala fasilitas yang ada.
Bencana alam ini memutuskan lima jembatan. Di antaranya, jembatan Dusun Krajan sekitar kebun The Andung Biru, jembatan Campoean Andung Biru dan tiga jembatan di Desa Tiris.
BACA JUGA: Banjir Bandang Kembali Melanda Agara, 1.225 Warga Mengungsi
Akibatnya ratusan warga di Dusun Lawang Kedaton, Desa Andung Biru terisolir dan nyaris perputaran ekonomi di wilayah ini lumpuh.
Untuk menggiatkan lagi perputaran ekonomi, warga secara bergotong-royong membangun jembabatan darurat dari rangkaian bambu.
Ironisnya, pembuatan jembatan darurat ini merupakan hasil swadaya warga di dua desa. Bahkan bambu yang dipakai jembatan darurat merupakan sumbangan warga sekitar terdampak banjir.
Dalam kerja bakti ini juga belum terlihat peran aktif anggota Badan Penanggulangan Bencana setempat.
"Hanya anggota TNI dari Kodim 0820 yang terjun ke daerah terdampak banjir," ujar Agus Susanto, warga Dusun Lawang Kedaton.
Dia mengatakan, sampai sejauh ini belum ada bantuan makanan, selimut maupun obat-obatan dari pemerintah. Untuk makan harus meminta belas kasihan tetangga.
Warga berharap, pemerintah setempat dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana benar-benar turun ke lapangan guna mengetahui kondisi korban banjir.(end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkot Padang Tanggap Darurat Banjir Selama Tujuh Hari
Redaktur & Reporter : Natalia