jpnn.com, JAKARTA - Budayawan Franz Magnis Suseno mengingatkan semua pihak untuk tidak mengarahkan masyarakat memilih salah satu dari dua hal yang melekat erat dengan kehidupan rakyat Indonesia selama ini.
Yakni, agama dan Pancasila.
BACA JUGA: COVID-19 Mengganas, Gunakan Masker Medis Jangan yang Kain
Rohaniwan ini menilai, pertanyaan itu sangat tidak tepat.
"Misalnya, saya ditanya pilih ajaran Katolik atau Pancasila, itu pertanyaan apa," kata Romo Franz pada webinar dengan tema Pancasila: Tandingan Agama atau Etika Kebangsaan? di Jakarta, Sabtu (19/6).
BACA JUGA: Khusus Buat ASN yang Sudah Pensiun, Tolong Perhatikan Permintaan ini
Romo Franz bahkan menyebut pihak yang membuat pertanyaan tersebut sangat tidak Pancasilais.
"Jadi, yang membuat pertanyaan ini sendiri sebenarnya tidak Pancasilais," ucapnya.
BACA JUGA: Penularan COVID-19 Menggila, Pemerintah Diminta Segera Menerapkan PSBB
Romo Frans lebih lanjut mengatakan, Pancasila lahir bukan untuk bersaing dengan agama mana pun.
Sehingga ke depan tidak boleh ada pertanyaan-pertanyaan memilih Pancasila atau agama maupun kitab suci.
Romo Franz juga meminta Pancasila tidak dilebih-lebihkan, apalagi sudah mengarah pada hal politis.
Masalahnya, akan kontraproduktif karena meminta seseorang memilih Pancasila atau agama.
Untuk menjadi orang Indonesia, setiap orang tidak perlu melepaskan identitasnya masing-masing apakah itu suku, agama atau keyakinan.
Sebagai manusia, kata dia, setiap orang memiliki keterikatan sosial kepada keluarga, kampung halaman, negara, dan tentunya pada agama.
Persoalan memilih Pancasila atau Alquran pertama kali mencuat dalam tes wawasan kebangsaan yang dilaksanakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron sendiri mengaku tidak mengetahui adanya materi soal yang mempertanyakan perihal memilih Pancasila atau Alquran.
"KPK dan saya tidak tahu tentang materi soalnya, metode dan bagaimana mekanisme evaluasinya, semuanya kami pasrahkan ke Badan Kepegawaian Negara," katanya.(Antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang