jpnn.com, PEKANBARU - Direktur Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru, Riau, Haznelli Juita meminta masyarakat tidak memberikan stigma negatif atau mengucilkan pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang sudah sembuh.
Dia meminta hal tersebut agar ODGJ bisa kembali berbaur dengan masyarakat secara normal.
BACA JUGA: Gangguan Jiwa Meningkat selama Pandemi, Nakes dan Pasien Covid-19 Butuh Hiburan
"RS Jiwa Tampan Pekanbaru, sudah berusaha untuk mengajarkan ODGJ kemandirian dan produktif ketika kembali pada keluarganya," kata Haznelli Juita dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu.
Menurutnya, selain memberikan pelayanan pengobatan, RS juga memberikan pembinaan untuk mengembangkan potensi diri pasein ODGJ sesuai minat bakat dan kemampuannya.
BACA JUGA: Ketulusan Hati Diana, Sukarelawan yang Mendampingi Orang dengan Gangguan Jiwa di 17 Kelurahan
Pengembangan minat dan bakat itu, katanya, tentunya disesuaikan dengan potensi yang dimiliki pasien ODGJ bertani, menjahit, memasak dan lainnya sesuai bakat mereka.
"Pembinaan pengembangan bakat itu diberikan hanya setelah pasien ODGJ dinyatakan berada dalam kondisi normal atau tidak membahayakan lagi. Pasien ODGJ berasal dari keluarga tidak mampu juga diarahkan untuk mendapatkan zakat dari Baznas Riau," katanya.
BACA JUGA: Bebaskan 2 ODGJ Korban Pasung di Kuningan, Kemensos Rencanakan Pemberdayaan
RS Jiwa Tampan, Pekanbaru, merupakan RS jiwa tipe A yang banyak menangani pasien ODGJ rujukan dari kabupaten kota di Riau dan Kepulauan Riau. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia