Tolong, Pak Jokowi! Seorang Perawat PPPK Takut Umurnya Enggak Panjang

Minggu, 26 April 2020 – 16:33 WIB
Icha, perawat honorer K2 yang lulus PPPK. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Tanda-tanda 51 ribu PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) akan diangkat belum kelihatan sampai Ramadan memasuki hari ketiga, Minggu (26/4).

Padahal mereka berharap tahun ini bisa menikmati THR untuk pertama kalinya.

BACA JUGA: PPPK Juga Dilarang Cuti, tetapi Soal Gaji dan THR Tidak Ada yang Peduli

"Sudah puasa dan bulan depan Lebaran, tetapi belum ada kabar menggembirakan tentang nasib kami. Kemarin-kemarin kami sudah senang. Katanya mau dapat gaji 13 dan THR bagi yang sudah lulus PPPK. Nyatanya cuma angan-angan," kata Icha, perawat asal Brebes kepada JPNN.com, Minggu (26/4).

Pengurus daerah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Brebes ini sudah lulus PPPK tahap satu pada Februari 2019. Januari 2020, kabar mereka akan diangkat PPPK sudah berhembus.

BACA JUGA: Buruh Diterima Jokowi, Honorer K2 Kapan?

Anginnya makin kencang saat Perpres tentang jabatan yang dapat diisi PPPK sudah diterbitkan presiden pada 11 Maret.

Saat itu, cerita Icha, semua diliputi kebahagiaan karena sudah terbayang akan menikmati THR dan gaji 13.

BACA JUGA: Perawat Honorer K2 di Tengah Wabah Corona, Terbayang NIP PPPK

Terlebih dananya sudah dianggarkan dalam APBN/APBD.

"Nyatanya mimpi itu sirna karena adanya wabah corona. Harusnya pemerintah lebih jeli lagi dan jangan karena ada wabah corona nasib honorer K2 dilupakan. Lihatlah kami yang berada di garis depan melawan COVID-19. Mudah-mudahan kami masih bisa menikmati hak-hak kami sebagai PPPK karena perang lawan corona ini, nyawa taruhannya," tutur Icha.

Icha juga protes dengan sikap Presiden Joko Widodo yang lebih perhatian kepada buruh dengan mengundang para pemimpinnya ke istana.

Sebaliknya honorer K2 yang berjuang dengan gaji minim tidak dipedulikan.

"Pak Jokowi mengundang para pemimpin buruh ke istana. Apa bedanya kami dengan buruh, penerima PKH. Tolong yang adil pada honorer K2 yang sudah bertahun-tahun mengabdi pada negara. Kami seperti pengemis padahal kami menuntut hak kami yang sudah lulus tes PPPK," bebernya.

"Saya takut umur saya enggak sampe (tidak panjang) dan akhirnya hak-hak sebagai PPPK hilang. Saya sudah capek dan lelah sekali dengan ini semua. Kadang berpikir ingin keluar saja tetapi eman-eman karena sudah lama mengabdi, sudah lulus PPPK juga. Jangan cueki kami dong, Pak Presiden," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PPPK   Jokowi   Corona  

Terpopuler