Tolong Pak Menteri, Honorer K2 Sudah Banyak yang Meninggal

Jumat, 20 April 2018 – 14:11 WIB
Honorer K2 unjuk rasa. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ratusan ribu honorer K2 (kategori dua) mempertanyakan soal proses validasi data sebelum dilakukan pengangkatan mereka menjadi CPNS.

Sebelumnya, Menpan-RB Asman Abnur mengatakan, pihaknya akan terlebuh dahulu melakukan validasi data honorer K2, untuk memastikan mereka merupakan honorer K2 asli.

BACA JUGA: Nasib Honorer K2, Revisi UU ASN Ngambang, Disasar Calo CPNS

Hanya saja Koordinator Wilayah (Korwil) Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Sulawesi Selatan Sumarni Azis, hingga saat ini belum ada tanda-tanda pemerintah melakukan validasi data.

"Kok belum didata ya. Kata MenPAN-RB mau ada pendataan. Ini sudah April belum ada tanda-tanda," terang Sumarni Azis kepada JPNN, Jumat (20/4).

BACA JUGA: Informasi Penting untuk Peminat Kursi CPNS Jalur IPDN

Dia menambahkan, bagaimana bisa menyelesaikan masalah honorer K2 kalau pendataan belum dimulai. "Kami hanya mengembalikan omongan pak menteri. Katanya mau data dulu baru ambil kebijakan. Ini kok belum ada tanda-tandanya," ucapnya.

Senada itu, Nia Kurniasih, koodinator daerah (Korda) FHK2I Bandung Barat memertanyakan keseriusan pemerintah. Sejauh ini belum ada informasi apapun terkait pendataan honorer K2.

BACA JUGA: Honorer K2 Curiga Pemerintah Sengaja Ulur Waktu

"Kami sangat berharap ada kabar menyejukkan hati dari pemerintah pusat. Yang kami dapat janji terus dan pelaksanaannya nihil," ketusnya.

Dia pun mendesak pemerintah segera melaksanakan janjinya melakukan validasi data honorer K2. Jangan hanya menebar angin surga.

"Tolong Pak Menteri, utamakan honorer K2 dulu. Jumlah kami terus berkurang, bukan 439 ribu lagi karena banyak yang meninggal. Jangan sampai menunggu kami meninggal semua baru kebijakan itu turun," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pentolan Honorer K2: Oh No, Sabar Itu Ada Batasnya


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler