Putra bungsu mantan Presiden Soeharto itu menyatakan bersedia untuk tampil kembali ke gelanggang politik nasional
BACA JUGA: Arbi Sanit: SBY akan Abaikan Golkar dan PDIP
“Target saya memang harus tinggi, termasuk dalam dunia politikTommy mengaku sampai saat ini dirinya masih tercatat sebagai anggota Partai Golkar
BACA JUGA: SBY-Boediono Dilantik 20 Oktober
Kartu Keanggotan partai pun masih ia milikiBACA JUGA: KPU Tetapkan SBY-Boediono Presiden-Wakil Presiden Terpilih
Apalagi dia pernah menjadi anggota MPR RI dari FKP (Fraksi Karya Pembangunan) tahun 1993-1998“Sampai saat ini saya masih anggota Partai Golkar dan punya KTA,” tegasnya.Ditanya, bagaimana jika tidak berhasil di Munas? “Kalau tidak (berhasil), bisa negosiasiBukankah politik itu bagian dari negosiasi dan kompromiBisa saja saya memperkuat di barisan pengurus pusat atau DPPGolkar merupakan partai yang pas dan paling cocok dengan panggilan jiwa saya,” jawabnya.
Terkait dengan hasrat pria kelahiran 15 Juli 1962 itu untuk ikut berkompetisi merebut Ketua Umum Golkar, Satuan Karya (Satkar) Ulama DKI, sayap keagamaam partai Golkar dibawah pimpinan Asraf Ali, telah mengusulkan agar Munas Golkar memberi peluang bagi Tommy untuk jadi salah satu kandidat ketua umumBahkan Ketua Golkar DKI Jakarta, Ade Surpriatna, disebut-sebut Tommy sebagai pihak yang mendorong dirinya untuk ikut bertarung.
Selain menegaskan dirinya untuk ikut bertarung, Tomy yang masih mengendalikan jaringan bisnis sebagai Presiden Komisaris PT Humpuss juga mengungkap keprihatinan atas situasi dan perkembangan bangsa akhir-akhir ini yang terancam perpecahan karena multi-faktor, termasuk campur tangan asing dalam banyak bidang"Selama 10 tahun proses reformasi, NKRI terancam pecah secara sistematik," kata mantan pembalap dan mantan Ketua PP IMI (Ikatan Motor Indonesia) itu.
Dia mengajak seluruh elemen bangsa, utanya dalam kaitan peringatan Hari Kemerdekaan ini untuk menjaga dan merawat NKRI, agar peristiwa lepasnya Timur Timor, Sipadan dan Ligitan tidak terulang“Saya juga prihatin dengan ego sentrisme daerah seperti di Aceh yang menerapkan syariat Islam,” ujarnya(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oposisi PDIP Sulit Maksimal
Redaktur : Tim Redaksi