Oposisi PDIP Sulit Maksimal

Selasa, 18 Agustus 2009 – 08:36 WIB

JAKARTA - Puan Maharani, putri Megawati Soekarnoputri dan Taufiq Kiemas, punya sikap sendiri soal pilihan politik; antara berkoalisi dan melanjutkan tradisi beroposisiMeski tidak eksplisit, Puan cenderung sejalan dengan pemikiran sang ayah, Taufiq Kiemas

BACA JUGA: Hari Ini KPU Tetapkan SBY-Boediono

Kiemas berkali-kali mendorong agar PDIP berkoalisi dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sembari tetap bersikap kritis di parlemen.
   
Puan menegaskan, perolehan suara dan kursi PDIP dalam Pemilu 2009 tidak akan mencukupi untuk beroposisi secara maksimal
Karena itu, pilihannya adalah bersikap kritis di parlemen dalam penyusunan rancangan undang-undang (RUU) dan usul kebijakan yang tidak prorakyat.
   
"Di situlah kami harus dapat mengkritisi atau mengingatkan kepada pemerintah agar tidak mengambil keputusan yang sewenang-wenang," kata Puan setelah memimpin upacara bendera di halaman parkir timur Sekretariat DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (17/8).
   
Menurut dia, setiap pilihan politik harus dipertimbangkan masak-masak

BACA JUGA: Kubu Paloh Siapkan Perlawanan

Seandainya beroposisi, tentu pertanyaannya apakah langkah tersebut bisa menyejahterakan atau memberikan kemakmuran kepada konstituen dan massa pemilih PDIP
Kalaupun berkoalisi, imbuh Puan, harus dihitung apakah itu menguntungkan atau merugikan secara politik

BACA JUGA: DPR Siap Percepat Penggantian Anggota KPU

"Makanya, ini masih digodok dan dianalisisOposisi atau koalisi merupakan sesuatu yang tidak bisa diputuskan begitu saja," bebernya
   
Karena itu, PDIP akan terus mengikuti situasi dan dinamika politik yang berkembang sampai Oktober"Kami harus realistis melihat kondisi dan persoalan politik saat iniIntinya, bagaimana bisa tetap bersama rakyat sekaligus membesarkan partai," ujarnya.
   
Meski begitu, Puan menegaskan, PDIP tidak akan meminta-minta untuk berbagi kekuasaan"Kami punya harga diri, tahu diri bahwa ini kabinet presidensialSemua ditentukan presiden terpilih," papar ketua DPP PDIP Bidang Pemberdayaan Perempuan itu.
   
Bagaimana kalau PDIP dapat tawaran menteri" "Jelas harus dikonsultasikan kepada ketua umum (Megawati, Red)Apa pun yang diputuskan ketua umum, saya akan ikut," tegasnyaMenurut dia, semua kader partai harus tunduk kepada aturan, garis kebijakan, dan mekanisme partai.
   
Secara terpisah, Wasekjen DPP Partai Hanura Saleh Husin mengakui bahwa partainya masih menunggu perkembangan PDIP dan GolkarSebab, sampai sekarang, kedua partai itu belum menentukan sikap pasti, apakah berkoalisi atau beroposisi.
   
Saleh menyatakan, Partai Hanura sebenarnya tetap teguh dengan komitmen yang sudah diagendakan dalam koalisi besar yang dibangun sebelum pilpres bersama-sama PDIP, Golkar, dan GerindraMeski sistem parlemen tidak mengenal istilah oposisi, dia menegaskan bahwa Hanura tidak alergi menjadi oposisi"Hanura akan menggelar rapimnas akhir SeptemberDi sana akan diputuskan partai mengambil pilihan posisi yang mana," jelasnya(pri/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kekerasan Warnai Rapat Harian PAN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler