jpnn.com, PEKANBARU - Polda Sumsel meringkus Toni, 24, karena diduga terlibat ISIS pada Sabtu (8/7) kemarin sekitar pukul 15.30 WIB. Warga Jalan Sembilang RT 05/RW 04, Gang Karet Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru, cukup kaget mendengar kabar tersebut.
Pasalnya, warga setempat tidak menduga pria tamatan sekolah menengah pertama (SMP) itu masuk kelompok ISIS.
BACA JUGA: ISIS Keok, Mosul Kembali ke Kekuasaan Tentara Irak
Toni yang diduga menjadi anggota ISIS itu ditangkap pada saat pihak kepolisian Polsek Gelumbang Tengah, Provinsi Sumsel melakukan razia.
Ardinal, 50, salah satu warga di Rumbai, menyebut bahwa Toni dikenal sebagai orang yang pendiam serta jarang bersosialisasi dengan warga Gang Karet tersebut.
BACA JUGA: Driver Ojek Itu Akhirnya Dilepas setelah Diperiksa 20 Jam
Menurut dia, Toni merupakan anak tiri dari Linda, 49. "Ayahnya meninggal akibat kecelakaan," jelas Ardinal.
Ardinal mengatakan, bahwa jenjang pendidikan Toni hanyalah sampai pada SMP di Kecamatan Rumbai.
BACA JUGA: FKPT Sayangkan Adanya Simpatisan ISIS di Sumsel
"Setelah tamat sekolah Toni bekerja di salah satu perusahaan bubur kertas di Riau, namun setelah selesai kontrak, dia jarang datang kemari," katanya lagi.
Terakhir, bahwa pada April 2017 lalu, Toni berada di rumah orangtua tirinya tersebut. Saat itu dia memang tak pernah keluar rumah dan hanya menonton televisi.
Kecurigaan pun tak pernah muncul, sebab Toni di lingkungan tersebut dikenal baik dan masih polos seperti anak yang lain pada umumnya.
"Kami sempat syok mendengar berita ini. Orangtuanya pun syok dan tak menyangka anak tirinya tersebut terlibat ISIS," ujarnya.
Selain itu dia mengatakan, bahwa pekerjaan orangtua tirinya tersebut adalah seorang tukang cuci kain (pembantu) di rumah orang lain.
Pada saat Riau Pos (Jawa Pos Group) berkunjung ke rumah orang tua tirinya tersebut tak ada orang yang menyahut dan tampak sepi. "Orangtuanya lagi kerja, biasanya baru pulang malam," kata Ardinal.
Sebelumnya, Ardinal pernah menanyakan keberadaan Toni pada saat lebaran lalu. Namun orangtuanya mengaku bahwa Toni saat itu tidak bisa pulang karena baru dapat pekerjaan di Palembang.(man/kas/ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Pengikut ISIS, Warga Kerinci Diciduk Polisi
Redaktur & Reporter : Budi