jpnn.com, BANDUNG - Wajah riang terpancar dari 499 mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung yang memenuhi dom perguruan tinggi yang sebelumnya bernama National Hotel Institute (NHI) itu, Senin (13/3). Mereka adalah wisudawan dan wisudawati STP-NHI Bandung yang berhasil menyabet gelar diploma, sarjana ataupun pascasarjana.
Ketua STP NHI Bandung Anang Sutono dalam laporannya mengatakan, para wisudawan dan wisidawati itu terdiri dari 297 penyandang diploma III, 128 peraih diploma IV, 71 sarjana dan tiga orang pascasarjana. Menurutnya, lulusan STP-NHI Bandung merupakan jaminan mutu.
BACA JUGA: DPR Dukung Kemenpar Manfaatkan Efek Raja Salman
"STP NHI Bandung memiliki capaian 100 persen lulusan terserap oleh pasar tenaga kerja dengan 40 persen dari alumni STP Bandung bekerja di luar negeri,” ujar Anang di acara wisuda yang juga dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri PAN-RB Asman Abnur, Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar hingga ratusan tamu undangan lainnya itu.
Anang di acara wisuda bertema Wonderful People for Wonderful Indonesia itu juga menceritakan tentang lulusan STP-NHI Bandung yang merambah berbagai negara. “Bahkan saat kunjungan kerja ke Berlin, Bapak Menteri (Menpar Arief Yahya, red) menyampaikan bertemu dengan alumni STP NHI di mana-mana,” tutur Anang.
BACA JUGA: KJRI Jeddah Proaktif Gaet Wisman Arab Saudi
Sedangkan MenPAN-RB Asman Abnur mengakui manfaat sektor pariwisata dalam penyerapan tenaga kerja. Menteri yang mengurusi PNS itu bahkan menyebut bekerja di sektor pariwisata akan menjadi favorit.
"Peluang kerja sangat terbuka, peluang industri pariwisata untuk berkembang terbuka luas, dan sektor pariwisata yang akan menjadi favorit ke depannya,” katanya.
BACA JUGA: Menpar Akui Lulusan STP-NHI Bandung Memang Jempolan
Pada kesempatan sama, Wagub Jabar Deddy Mizwar menyampaikan pesan tentang perlunya sumber daya manusia yang mampu berkompetisi secara global. Dalam pandangan Deddy, selama ini STP-NHI Bandung mampu menjadi center of excellence atau pusat unggulan.
“Semoga ke depan STP Bandung dapat terus menjadi center of exellence serta menghasilkan SDM unggulan yang mampu berperan dalam entrepreneurship dan terus mampu bersaing di level global,” harapnya.
Menpar Arief Yahya dalam amanatnya mengatakan, lulusan STP Bandung harus bisa menyesuaikan diri dengan standar global. Yang tak kalah penting, katanya, para alumni STP-NHI Bandung ikut berkiprah dengan berwirausaha dalam mengembangkan sepuluh destinasi wisata prioritas yang telah dicanangkan Kemenpar.
"Tahun lalu, saya berharap sepuluh persen dari alumni STP NHI menjadi entrepreneur. Tapi laporan terbaru ternyata sudah 14 persen, bagus!” kata Menpar sambil tersenyum.
Dari 100 persen lulusan STP-NHI Bandung, 40 persennya langsung bekerja di luar negeri. Sedangkan 14 persen memilih menjadi entrepreneur. "Itu yang akan menaikkan value STP NHI dan alumninya," sambung Arief.
Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar Prof. Dr. H.M Ahman Sya menyatakan, menjadi wisudawan ataupun wisudawati bukan berarti lantas berhenti menuntut ilmu. “Alumni STP NHI Bandung harus terus belajar, berkarya, dan berlomba untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing SDM pariwisata Indonesia di dunia,” katanya.
Acara wisuda kali ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh yang berperan dalam sektor pariwisata Indonesia. Di antaranya adalah anggota Komisi X DPR-RI Hj. Popong Otje Djundjunan, Bupati Pangkajene dan Kepulauan H. Syamsudin Hamid, S.E, Gusti Sultan Kacirebonan Abdul Gani Natadiningrat, Founder ESQ 165 Ary Ginanjar Agustian.
Perwakilan negara sahabat juga hadir dalam acara itu. Yakni Atase Pendidikan Kedubes Perancis Emilienne Baneth-Nouailhetas dan President of International Management Institute (IMI) Swis Mr. Heinz Burki.
Wisuda kali ini juga semakin istimewa dengan kehadiran alumni STP NHI Bandung yang sudah berkiprah di Belanda, Amerika Serikat, Jepang, Singapura dan Malaysia. Kehadiran mereka dalam rangka perayaan Dies Natalies STP NHI Bandung ke-55.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Top, Wonderful Indonesia Jadi Kampiun ITB Berlin Lagi
Redaktur & Reporter : Antoni