jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Beringin Karya Syamsu Djalal mengaku sangat prihatin dengan kondisi perpolitikan Indonesia belakangan ini. Tidak saja karena banyaknya kasus korupsi yang membelenggu tokoh-tokoh politik, namun juga terkait maraknya peralihan isu yang ada. Akibatnya, permasalahan bangsa terabaikan.
"Misalnya terkait Munaslub Partai Golkar, itu disebut-sebut ada campur tangan pemerintah," ujar Syamsu, Jumat (13/5).
BACA JUGA: Keluarga Besar Pak Harto Pilih Dukung Akom
Menurut Syamsu, jika berita tersebut benar, maka amat disayangkan. Apalagi kalau sampai mengakibatkan kehancuran partai politik sebesar Golkar. Karena itu kalau misalnya setelah penyelenggaraan Munaslub Partai Golkar, ada pihak yang memilih keluar dari partai tersebut, Partai Beringin Karya siap menampung.
"Kami dengan senang hati menerima mereka masuk. Karena pohon beringin ini tempat berlindung. Tak bedakan etnis, agama dan lain-lain. Jadi bukan saling jegal," ujarnya. Selain itu Partai Beringin Karya kata Syamsu, juga hadir dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
BACA JUGA: Kejam! Begini Perlakuan Abu Sayyaf Saat Menyandera 4 WNI
Saat ditanya apakah Partai Beringin Karya didirikan kader Golkar yang dulunya mendukung kubu Agung Laksono, Syamsu dengan tegas membantah.
"Partai ini partai baru dan didukung anak-anak pejuang. Jadi tidak benar didirikan kader-kader dari partai sebelah. Ini genkny Syamsu Djalal," ujar mantan Danpuspom TNI tersebut.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Soal Kunker Fiktif, Sekjen DPR: Tidak Ada Laporannya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serahkan 4 ABK ke Keluarga, Menlu: Ini Berkat Presiden Joko Widodo
Redaktur : Tim Redaksi