jpnn.com - JAKARTA - Government Public Relations (GPR) Institute berencana menggelar 3rd GPR Conference dan Top GPR Award 2023, di Jakarta, 26 Juli mendatang.
Menurut Co-Founder GPR Institute Prof. Widodo Muktiyo kegiatan ini ajang bagi para pranata humas Indonesia untuk menimba ilmu.
BACA JUGA: Tekan Peredaran Rokok Ilegal di Wilayah Ini, Begini Langkah Preventif Bea Cukai
GPR Institute telah menjadi pelopor dalam menyelenggarakan kegiatan untuk meningkatkan kompetensi baik soft-skill maupun hard-skill para praktisi GPR agar dapat menjawab tantangan di era disruption.
“Kami telah menggelar GPR Conference sejak 2021, karena kami menilai penting meningkatkan kualitas dan updating SDM GPR."
BACA JUGA: Beri Kuliah Umum di Unud, Fadel Tekankan Pemimpin Harus Punya Pola Pikir Entrepreneur
"Terutama menghadapi berbagai informasi dan perkembangan teknologi komunikasi agar mampu memanfaatkan teknologi terkini dengan baik melalui program yang berkelanjutan, untuk mempertahankan kinerja dan meningkatkan kompetensi untuk kualitas terbaik praktik GPR di Indonesia,” ujar Prof Widodo di Jakarta, Selasa (13/6).
Pandangan senada dikemukakan Direktur GPR Institute Arief Munajad.
BACA JUGA: 4 Kementerian Berkolaborasi Cari Solusi Terbaik untuk Guru Non-ASN
Menurutnya, tema “Developing Indonesia GPR with Blockchain Technology Implementation” diangkat untuk menjawab tantangan yang dihadapi pemerintah dalam era digitalisasi dan informasi yang smakin melaju pesat.
Praktisi GPR penting memahami dan mengimplementasikan Blockchain dalam menyampaikan pesan dan informasi yang tepat serta akurat kepada publik.
“Kemanfaatan Blockchain juga dinilai mampu memperkukuh kredibilitas serta berdampak positif terhadap kepercayaan masyarakat,” ucapnya.
Menurutnya, GPR Conference dan Top GPR Award 2023 merupakan yang ketiga kalinya digelar, sebagai upaya mengembangkan humas pemerintah yang adaptif, kolaboratif dan inovatif dalam peradaban negara-negara maju.
“Sekaligus memberikan apresiasi dalam sebuah ajang 3rd Top GPR Award 2023 sebagai bentuk dukungan kami terhadap dunia kehumasan pemerintah agar makin terpacu mengoptimalkan teknologi informasi,” katanya.
Sementara itu Co-Founder GPR Institute Tri Raharjo mengapresiasi Top GPR Award.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan pelopor ajang penghargaan GPR di Indonesia yang dianugerahkan kepada lembaga negara, kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian, pemerintah daerah serta para pranata humas di seluruh Indonesia.
Menurutnya, untuk tetap menjaga kualitas penilaian penghargaan Top GPR Award, GPR Institute telah melakukan penilaian yang dimulai pada Maret hingga Mei 2023 untuk mendapatkan data TOP GPR INDEX 2023 terhadap berbagai institusi.
Mulai dari lembaga negara, kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian, pemerintah daerah di seluruh Indonesia dengan menggunakan tiga parameter penilaian digital. Yaitu, Digital Awareness Aspect, Digital Media & Website Aspect dan Social Media Aspect.
Pada penyelenggaraan tahun ini GPR Institute juga memberikan dua penghargaan lain yaitu Top GPR Figure Award 2023 yang akan diberikan kepada 20 tokoh GPR dan Top GPR Leader Award 2023, akan diberikan kepada 50 pemimpin insan humas pemerintah.
“Selamat kepada lembaga negara, kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, pemerintah daerah serta insan humas pemerintah dan tokoh-tokoh humas pemerintah yang meraih penghargaan 3rd Top GPR Award 2023, Top GPR Figure Award 2023 dan Top GPR Leader Award 2023,” kata Tri Raharjo. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji PPPK Ditanggung Daerah, Alamat Buruk Bagi Guru Lulus PG Tanpa FormasiÂ
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang