jpnn.com - BATAM - Pulau Batam, Kepulauan Riau masih menjadi primadona untuk investor asing. Hingga saat ini sudah ada lima perusahaan asing yang sudah menanamkan modalnya di Batam.
Untuk memastikan semuanya tetap berjalan kondusif, Badan pengusahaan (BP) Batam menjalin kerjasama dengan KBRI Singapura dalam mempromosikan kemudahan berinvestasi di Batam.
BACA JUGA: Hama Baru Bikin Petani Bawang Merah Merana
Direktur Publikasi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono menjelaskan ada lima perusahaan baru yang masuk ke Batam.
"Perusahaan-perusahaan ini pasti memerlukan tenaga kerja yang banyak," ujarnya seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: WIKA Dapat Proyek Senilai Rp 552 Miliar di Balikpapan
Lima perusahaan tersebut antara lain PT Blackmagic Design Manufacturing dengan nilai investasi 4 juta Dollar Amerika.
Kemudian PT LNG Easy Batam dengan nilai investasi 88 juta Dollar Singapura, PT KOH Brother dengan nilai investasi 30-100 juta Dollar Amerika, PT Enerco RPO Internasional dengan nilai investasi capai 90 juta Dollar Amerika, dan I-Net yang berinvestasi 40 juta Dollar Singapura.
BACA JUGA: Bank Mandiri Suntik Bukit Asam Rp 1,7 Triliun
Andi optimis bahwa dengan penerapan program izin investasi 3 jam dapat menmbuat daya tarik Batam semakin seksi di mata investor asing.
"Saya yakin i23J akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengusaha-pengusaha asing khususnya dari Singapura," ucapnya.
Singapura sendiri juga mencatat sebagai investor terbesar ke Batam dengan nilai mencapai 125 juta Dollar Amerika pada tahun 2015.
Sedangkan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya pada saat forum diskusi dengan BP Batam dan 274 investor asing pada Selasa (29/11) lalu mengungkapkan bahwa forum diskusi dengan pengusaha asing ini akan terus dilakukan demi tujuan untuk menggaet sebanyak-banyaknya dana asing masuk ke Batam.
"Kegiatan ini akan terus dilakukan secara berkala untuk menarik investor asing masuk ke Batam, Bintan, dan Karimun," ungkapnya.
KBRI Singapura juga aktif membantu BP Batam dalam promosi. Di SIngapura ada terdapat komunitas pengusaha asing seperti German Companies, American Chambers, dan lainnya sehingga kegiatan promosi menjadi momen yang bagus.
Namun, untuk menggaet investasi mengalir ke Batam tentu butuh dukungan infrastruktur yang memadai. Apa saja langkah yang sudah dilakukan BP Batam terkait hal ini.
Anggota 3/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana BP Batam, Eko Santoso Budianto menjelaskan bandar udara Hang Nadim dinilai sangat potensial untuk dikembangkan. Saat ini Hang Nadim terus melalukan akselerasi infrastruktur mulai dari pengembangan terminal penumpang, kargo dan wilayah tersebut.
Fokus pada infrastruktur bandara, jasa penunjang penerbangan dan solusi baru yang inovatif mencakup seluruh rantai nilai industri.
Ia menggambarkan kini Hang Nadim dikembangkan menjadi aerospace park bagi maintanace, repair, overhaul (MRO), manufacturing, perluasan terminal, dan pertumbuhan penumpang setiap tahunnya mencapai 5 juta penumpang ditahun sebelumnya dan akan meningkat di tahun berikutnya.
"Ada kesempatan bagi serius investor bila mau berpatisipasi dalam pengembangan bandara hang nadim", katanya.
Baik investor asing maupun lokal telah berniat mengekspansi sektor penerbangan di bandara hang nadim tersebut. Diantaranya asal Korea , Italia, dan Angkasa Pura untuk Indonesia.(leo/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pupuk Indonesia Butuh Alokasi Gas Baru
Redaktur : Tim Redaksi