Top! Pelaut Legendaris itu...

Rabu, 02 Maret 2016 – 13:54 WIB
Potret Capt. Gita Ardjakusuma dengan latar Phinisi Nusantara di sampul buku Menyisir Badai. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - SEKADAR mengingatkan, ini kisah 30 tahun yang lalu. Ketika pelaut Indonesia menorehkan sejarah gemilang di dunia kemaritiman.  

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

BACA JUGA: Mission Impossible...Mana Pelaut Indonesia?

Capt. Gita Ardjakusuma berhasil meyakinkan pemerintah Indonesia, bahwa dialah yang berhak menakhodai kapal Phinisi Nusantara. Bukan pelaut Prancis, Phillipe Petiniaud, sebagaimana digadang-gadang media.

Phinisi Nusantara akan melakukan ekspedisi pelayaran dari Indonesia ke Benua Amerika untuk menghadiri Vancouver Expo 86 di Kanada. 

BACA JUGA: Ini Dia Pelayaran Paling Legendaris di Abad 20

Membentuk Tim

Capt. Gita bertolak dari Jakarta ke galangan kapal IKI Makassar, untuk melihat Phinisi Nusantara yang sedang dibangun.

BACA JUGA: Betulkah Indonesia Bangsa Maritim?

"Melihat kapal yang sudah 90 persen dikerjakan, siapa yang tak akan gentar," kenang Gita yang kini berusia 71 tahun.  

Pasalnya, kapal tradisional yang panjangnya 27 meter itu akan menempuh pelayaran lebih kurang 11 ribu mil melintasi Samudera Pasifik yang terkenal ganas. 

Gita yang kala itu berusia 44 tahun, tak gentar. Setelah mengenali kapal itu dengan baik, dia membentuk tim. 

Dipilihnya Muhammad Hatta, Rusli, Mappagau, Muhammad Hasan dan Abdullah, pelaut-pelaut Bugis yang ikut ambil bagian dalam pembangunan Phinisi Nusantara. 

Dia juga merekrut sejumlah pelaut kapal modern. Yakni Hasyim (ahli komunikasi), Atok Issoluchi (ahli mesin), Amrillah Hasan (ahli listrik), Roy Rusdiman (juru masak).

Nama-nama yang disebut belakangan pelaut Padang dan Jawa. Gita sendiri anak Sunda. 

Masuk pula nama Pius Caro, wartawan Kompas yang medianya menjadi salah satu sponsor ekspedisi ini.

Nah, entah bagaimana ceritanya, panitia tetap menyertakan Phillipe Petiniaud, pelaut Prancis yang semula akan menjadi nakhoda kapal tersebut.

"Teman bule ini, agak lain," ungkap Gita, "posisinya sebagai konsultan pembuatan kapal menyiratkan sifat congkak dan kesombongan khas Eropa." 

Benar saja. Saat melakukan pelayaran uji coba dari Makassar ke Jakarta, bule itu bertingkah. 

Uji Coba

Saat uji coba, terjadi beberapa insiden. 

Pondasi generator tiba-tiba retak. Akibatnya aliran listrik ke pompa-pompa penguras tidak berfungsi. Sementara, kapal mengalami kebocoran. 

Phinisi Nusantara pun merapat ke Surabaya  untuk perbaikan. 

Menurut Capt. Gita, saat masalah-masalah itu muncul, Phillipe sering terlibat pertengkaran dengan pelaut asal Bugis. 

Di puncak marahnya, Phillipe acapkali melontarkan kata-kata, "orang Indonesia bodoh!"…"tolol!"…"goblok!".

Insiden-insiden saat pelayaran uji coba itu menjadi santapan pers. 

Pers menggambarkan bahwa ekspedisi Phinisi Nusantara ke Vancouver, Kanada tak masuk akal. Tak akan berhasil.

Kepada pers, Capt. Gita mengatakan, "kapal bocor bagi pelaut itu biasa. Yang penting genangan air masih dapat diatasi dengan peralatan yang ada."

Terkait sikap Phillipe yang merasa jauh lebih pandai, lebih mampu, kepada panitia Capt. Gita menyampaikan, "kami sanggup berlayar tanpa dia…"

Di samping itu, Capt. Gita juga berusaha menenangkan panitia untuk tidak ambil pusing dengan berita-berita di koran tentang insiden-insiden kerusakan kapal saat uji coba.

Kabar baiknya, ekspedisi tetap dilanjutkan. Tapi, ada yang mengganjal hati Capt. Gita dan para pelaut lainnya. Panitia tetap menyertakan Phillipe dalam pelayaran itu. 

Berdasarkan pengalaman uji coba, kapal dilengkapi lagi dengan dua generator dan dua pompa listrik mekanis independen. Fungsinya untuk pengurasan dan pemadaman kebakaran. 

Capt. Gita juga merekrut seorang lagi ahli mesin di Jakarta. Namanya Amrillah. 

Phinisi Nusantara dilepas dari Muara Baru, Jakarta, 9 Juli 1986. Belum lagi meninggalkan tapal batas lautan Indonesia, Phillipe kembali berulah. Apa yang terjadi? --bersambung (wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Banyak Terekspose! Lakon W.R. Soepratman dan Perawan Desa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler