Betulkah Indonesia Bangsa Maritim?

Kamis, 25 Februari 2016 – 14:20 WIB
Kapal Phinisi. Foto: Public Domain.

jpnn.com - BUKAN Amanna Gappa atau Sawerigading, Presiden Soeharto memberinya nama Phinisi Nusantara

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

BACA JUGA: Belum Banyak Terekspose! Lakon W.R. Soepratman dan Perawan Desa

Ujung Pandang, 1986. Daeng Marinyo, sang panrita memimpin ritual santapbace.

Menyan dibakar. Pahat dan gergaji dilafal mantra. Dengan posisi membujur garis Selat Selayar, dia melakukan potong lunas. 

BACA JUGA: Menyigi Temaram Prostitusi di Kalijodo

Potongan di hilir, dibuang ke laut untuk tolak bala. Yang hulu disimpan di rumah.

Santapbace, tulis Pius Caro dalam Ekspedisi Phinisi Nusantara, adalah upacara pemotongan lunas kapal. Bagian penting saat membangun phinisi.   

BACA JUGA: Dari Zaman Kolonial Hingga Zaman Revolusi, Kalijodo Tak...

Pinishi Nusantara

Mulanya phinisi ini mau diberi nama Amanna Gappa dan atau Sawerigading. 

Amanna Gappa, peletak dasar hukum laut dunia. Sedangkan Sawerigading, pelaut legendaris dalam hikayat I La Galigo. Keduanya lakon dari Sulawesi. 

Usul itu dibawa ke Jakarta. Namun, Presiden Soeharto punya nama lain; Phinisi Nusantara.

Pinishi Nusantara dibangun untuk dipamerkan dalam Vancouver Expo 86 di Canada yang diikuti hampir seluruh negara. 

Masuk Kotak

Rencana awal, kapal itu dibuat sedemikian rupa sehingga bisa dibongkar pasang.

Pretelannya masuk kotak, dikirim ke Canada, kemudian dirakit di perhelatan berkaliber dunia tersebut. 

Jika memang demikian, lantas, muncul pertanyaan, "kemana para pelaut Indonesia?"

Katanya…nenek moyangku seorang pelaut

Kapten Gita

Pendek kisah, akhirnya muncul seorang anak muda yang menyediakan diri untuk memimpin pelayaran Phinisi Nusantara. 

Namanya Kapten Gita Ardjakusuma. 

Banyak yang menyangsikan. Menganggapnya tak masuk akal.

Media massa bahkan menyebut itu pelayaran maut. 

Toh, Kapten Gita berhasil. Nama Indonesia pun harum sebagai bangsa maritim. 

Pekan lalu, JPNN.com mewawancarai Kapten Gita di rumahnya. Kisahnya dramatis, kawan… --bersambung (wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fientje de Feniks, Nestapa Pelacur Papan Atas di Zaman Kompeni


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler