jpnn.com - MATARAM – Perayaan Natal di Kota Mataram berlangsung aman dan damai. Ribuan umat Kristiani melaksanakan ibadah Natal dengan khidmat.
Mereka merayakan Natal di 13 titik gereja di Kota Mataram terdiri dari dua gereja Katolik dan sembilan gereja Protestan.
BACA JUGA: Teror Bom di Pesawat, Tiga Penumpang Diamankan
“Natal berjalan dengan aman, damai dan lancar,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Mataram, Lalu Rudi Suryawan.
Malam Natal sendiri mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan terdiri dari unsur polisi, TNI dan Pemkot Mataram. Sesuai dengan rapat koordinasi pengamanan malam Natal dan Tahun Baru, aparat tetap berjaga-jaga memantau kondisi. Termasuk Penjabat Wali Kota Mataram Hj Putu Selly Andayani melakukan pemantauan ke semua lokasi pelaksanaan ibadah, kecuali Kecamatan Sandubaya.
BACA JUGA: Pospam Operasi Lilin dan Sepeda Motor Polisi Hangus Dibakar
“Memang ada yang meminta perayaan Natal di rumah tokoh agama, tetapi kami minta supaya mereka melaksanakan di gereja saja, biar terkendali,” katanya seperti dilansir Harian Lombok Pos (Grup JPNN.com).
Ia bersyukur, pelaksanaan Natal di Kota Mataram bisa berjalan lancar tanpa ada aksi teror seperti yang dikhawatirkan. Menurutnya, kerukunan antarumat beragama di Kota Mataram patut diapresiasi.
BACA JUGA: Puji Tuhanââ¬Â¦Ini Kado Natal Buat Napi Di Sulut
“Kami berharap kondisi ini tetap berlangsung sampai puncak malam tahun baru nanti,” katanya.
Sebagaimana gereja-gereja lainnya di Kota Mataram, perayaan Natal di Gereja St Maria Immanuel berjalan kondusif. Perayaan Natal di gereja ini mendapat pengawalan ketat Kepolisian Resort Mataram. Selain polres, anggota TNI, Polda NTB dan elemen masyarakat juga turut berpartisipasi melakukan pengamanan.
“Sejak kemarin, kondisi perayaan berjalan aman dan tertib. Namun kita tetap menempatkan anggota,” ujar Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto, kemarin.
Ia mengatakan, pengamanan berlangsung lancar berkat kerja sama berbagai pihak. Semua instansi terkait turut ikut mengawal berlangsungnya perayaan. Heri menambahkan, dari awal proses persiapan Natal hingga berakhirnya misa Natal, tidak terdapat ancaman. “Namun tetap kita lakukan pengaman sesuai dengan SOP,” lanjutnya.
Untuk pengamanan, Polres Mataram menurunkan sekitar 500 personil. Masing-masing gereja dijaga sekitar 25 personil gabungan. Mereka ditempatkan pada beberapa titik sekitar gereja. Agar tak mengganggu, polres juga mengalihkan arus lalu lintas depan gereja. Namun, pengalihan disesuaikan dengan kondisi dan letak gereja.
“Jika harus dialihkan maka akan dialihkan. Kecuali di Gereja Immanuel Bung Karno. Pengalihan arus tidak dilakukan, namun arus lalu lintas dipertebal,” katanya.
Sesuai dengan rencana Operasi Lilin, polres menargetkan beberapa sasaran tempat. Seperti tempat ibadah, lokasi rekreasi dan tempat-tempat kunjungan lainnya. Operasi Lilin akan berlangsung hingga 2 Januari 2016 mendatang.
Selama proses liburan, Heri mengimbau agar masyarakat taat peraturan. Terutama saat berkendara, tidak lupa membawa kelengkapan surat berkendara. Patuhi aturan lalu lintas. Tidak berkendara ugal-ugalan. Saling menghargai terhadap sesama pengguna jalan.
“Harapannya, selama kegiatan Natal dan Tahun Baru tetap kondusif. TNI, Polri dan elemen masyarakat ikut berkoordinasi menjaga keamanan bersama. Jadi, kita menghendaki adanya keamanan di semua tempat,” tandasnya.
Kepala FKUB Katolik NTB, Benedictus Karo bersyukur pada semua pihak yang memberikan dukungan sehingga umat kristiani dapat merayakan Natal dengan kondusif dan lancar. Mulai dari proses persiapan hingga berlangsungnya acara tersebut.
“Saya ucapkan terimakasih atas dukungan dan partisipasi semua kalangan atas berlangsungnya kegiatan ini,” katanya.(fer/r4/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertindak Memalukan, Wakil Rakyat Ini Akhirnya Dinonaktifkan
Redaktur : Tim Redaksi