jpnn.com - JAKARTA – Kinerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada semester pertama tahun ini menunjukkan catatan mengesankan.
Perusahaan pelat merah tersebut berhasil membukukan untung hingga Rp 7,9 triliun.
BACA JUGA: Penyaluran Kredit 3 Bank Kelas Kakap Menurun
Laba tersebut didapatkan dari efisiensi dan bauran bahan bakar pembangkit listrik (fuel mix).
Manajer Senior Public Relations PLN Agung Murdifi mengatakan, perseroan berhasil memangkas subsidi listrik Rp 891 miliar menjadi Rp 26,6 triliun.
BACA JUGA: Dukung Pertumbuhan Industri, PLN Energize Gardu Induk Baru di Bekasi
Penghematan berasal dari berkurangnya biaya pembelian BBM untuk pembangkit dari Rp 18,8 triliun menjadi Rp 10,4 triliun.
’’Ada substitusi penggunaan BBM dengan batu bara atau energi lain yang lebih murah,” katanya.
BACA JUGA: Lelet Sahkan APBD, Gaji Enam Bulan tak Dibayar
PLN mencatat penjualan listrik Rp 104,7 triliun. Volume penjualan listrik melonjak 7,85 persen menjadi 107,2 tera watt hour.
Meski demikian, peningkatan produksi listrik menambah beban usaha perseroan Rp 119,7 triliun.
PLN juga mencatatkan kenaikan 1,4 juta pelanggan. Ada 62,6 juta pelanggan hingga Juni sehingga rasio elektrifikasi menjadi 89,5 persen.
Efisiensi membuat kemampuan pendanaan internal membaik berkat lonjakan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) dari Rp 3,3 triliun menjadi Rp 30,2 triliun. (dim/c16/noe/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istimewa! Laba BNI Syariah Naik Sebesar 45,73 Persen
Redaktur : Tim Redaksi