jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Komisi XI Maruarar Sirait memiji komitmen dan kepedulian Presiden Joko Widodo terhadap Papua. Apalagi presiden yang beken dengan panggilan Jokowi itu sudah berkali-kali mengunjungi Papua dan serius membenahi berbagai infrastruktur di provinsi paling timur di Indonesia tersebut.
Yang terkini, Jokowi meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw Wutung di Distrik Muara Tami, Kabupaten Jaya Pura, Selasa (9/5). Maruarar yang ikut hadir pada peresmpian PLBN Skouw Wutung melihat langsung betapa tingginga komitmen Jokowi untuk memajukan provinsi berjuluk Bumi Cendrawasih itu.
BACA JUGA: Jokowi: PLBN Skouw Harus Mampu Tingkatkan Perekonomian Jayapura
"Pak Jokowi membangun bangsa Indonesia sehingga bisa menjadi kuat dan berwibawa di mata negara-negara lain,” kata Maruarar, Rabu (10/5).
Menurutnya, PLBN itu bukan hanya menjadi wajah Indonesia. Sebab, sarana yang berdiri megah di perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini itu juga akan menjadi faktor penting dalam menggerakkan perekonomian.
BACA JUGA: Ahok Kalah Pilkada dan Dibui, Anak Buah Prabowo: Tak Ada Intervensi Jokowi
Ara -panggilan Marurarar- menambahkan, salah satu kunci penting dalam aktivitas perekonomian adalah jaminan keamanan. “Di perbatasan dengan Papua, keamanan menjadi lebih terjamin sehingga ada transaksi ekonomi yang baik dan kesejahteraan rakyat pun meningkat," sambung politikus muda PDI Perjuangan itu.
BACA JUGA: Miris...30 Persen Siswa Papua Belum Bisa Baca
Anggota Komisi XI DPR Maruarar Sirait (berbatik) bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dalam acara peresmian PLBN Skouw Wutung di Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (9/5).
Untuk diketahui, PLBN Terpadu Skouw dibangun dalam jangka waktu satu tahun saja. Pembangunannya sesuai Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan Tujuh PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengharapkan keberadaan PLBN Skouw Wutung bisa membantu meningkatkan kegiatan ekonomi di perbatasan. "Jangan berdiri kantor yang megah, tapi tidak memberikan efek ekonomi kepada masyarakat,” ujarnya.
Dia juga telah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono membangun pasar di perbatasan sebagai tempat perbelanjaan modern. Pasar modern itu untuk menambah jumlah los yang diperuntukkan khusus bagi pedagang asli Papua.
"Harus ada pembinaan sehingga mereka jangan hanya menjual sembako dan juga garmen tetapi bisa juga barang elektronik," kata Jokowi.
Sementara Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, pasar perbatasan yang berada di Skouw, wilayah perbatasan RI-Papua New Guinea setiap tahun berhasil menghasilkan transaksi hingga Rp 25,8 miliar.
"Setiap tahun pasar yang 90 persen pembelinya adalah warga PNG meraup Rp 25,8 miliar,” kata Gubernur Enembe.
Pasar yang berlokasi sekitar 200 meter dari PLBN Skouw itu menjual berbagai jenis komoditas. Ada garmen, barang-barang elektronik hingga kebutuhan sehari-hari. Sedangkan pembelinya mayoritas warga PNG yang sengaja datang untuk berbelanja.
Perbatasan antara RI-PNG membentang 865 kilometer dari utara hingga selatan Papua dan melintasi lima kabupaten dan kota. Kelima kota dan kabupaten di Papua yang berbatasan langsung dengan PNG adalah Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Pegunungan Bintang, Boven Digul dan Kabupaten Merauke.(ysa/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi Sudah Terima Laporan Mendagri soal Pencopotan Ahok
Redaktur : Tim Redaksi