Topeng untuk Hindari Ancaman

Minggu, 14 Agustus 2011 – 09:01 WIB

JAKARTA -- Para penjemput MNazaruddin turun dari pesawat dengan memakai topeng

BACA JUGA: Istana Tak Restui Nazaruddin Dilindungi

Rupanya, itu bukan sekadar aksesori
Pemakaian topeng bertujuan menjaga keselamatan tim penjemput sekaligus tim pemburu mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut

BACA JUGA: Dua Kali Mimisan di Perjalanan Akibat Tertekan



"Itu strategi tim, untuk safety," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Ketut Untung Yoga setelah menjemput Nazaruddin di Bandara Halim Perdanakusuma tadi malam
Ketut tidak memerinci lebih dalam, termasuk saat ditanya ancaman apa saja yang mengarah kepada tim

BACA JUGA: Nazar Pakai Rompi Antipeluru



Sumber Jawa Pos menyebutkan, tim pemburu itu sebagian berkualifikasi antiteror dan juga dari Divisi Hubungan Internasional Polri (dulu Ses NCB Interpol)"Risikonya dua, bisa datang dari pihak pro-Nazar (sapaan Nazaruddin, Red) maupun kontra-Nazar," katanya

Bagi yang pro, tim pemburu atau penjemput itu merugikan karena berhasil memulangkan Nazar dan menghentikan petualangannya di luar negeri"Kalau yang kontra, tentu mereka jengkel karena Nazar bisa pulang dengan selamat dan itu berarti mereka terancam, baik secara hukum ataupun yang lain," ungkap perwira yang menjadi bagian tim tersebut

Setelah turun dari pesawat, para pemburu itu ikut mengawal Nazar hingga Mako BrimobLalu, di sana sebagian lepas dinas atau pulang ke rumahSebagian yang lain (dua orang) masih mendampingi Nazar ke KPK"Saya tak bisa menjelaskan siapa saja mereka," ucapnya

Di bagian lain, kedatangan Nazaruddin di Halim kemarin sempat diwarnai ketegangan antara wartawan dan petugas TNI-AU yang berjaga di pintu gerbang apron bandaraSebagian besar wartawan, termasuk Jawa Pos, sudah berjaga sejak Jumat malam (12/8) dan Sabtu (13/8) dini hari, namun tidak boleh masukBahkan, pada pukul empat pagi, saat iring-iringan geladi resik mobil penjemput datang, wartawan juga dilarang masuk"Harus ada izin Danlanud," cetus petugas jaga

Setelah membujuknya, wartawan diminta mengurus kartu tamu di lantai 2 kantor kargo bandaraDi sana wartawan ditarik uang masuk Rp 20 ribu"Ini administrasi sajaYang penting dapat gambarnya Nazar, bukan," kata petugas sambil membagi kartu tamu warna hijau

Namun, siangnya (sekitar pukul 11.30) semua wartawan yang tadi membayar Rp 20 ribu untuk masuk apron diusir lagi keluar dengan alasan tempat disterilkanSempat terjadi adu mulut antara fotografer dan petugas Polisi Militer TNI-AU

Ketegangan baru mereda saat Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Halim Perdanakusuma Mayor Gerardus Maliti menengahi dan berjanji membawa wartawan mendekat ke dekat pesawat saat Nazar turun"Tolong dimaklumi, ini semua demi keamanan," tuturnya(rdl/dim/c9/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Nazar Diduga Masih di Malaysia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler