TENGGARONG - TOTAL E&P Indonesie mengklaim telah banyak berbuat bagi masyarakat Kutai Kartanegara, terutama yang bermukim di wilayah pesisirHal ini menampik tudingan terhadap perusahaan ini yang dinilai minim berkontribusi.
"Tak benar jika Total tak berkontribusi
BACA JUGA: Apersi Dukung UU Tabungan Perumahan
Sebanyak 85 persen keuntungan produksi Total disetor ke negara dalam bentuk dana bagi hasil," kata Leo Tobing, advisor Divisi Komunikasi Hubungan Pemerintah dan Dukungan Operasi PT Total E&P Indonesie.Ia melanjutkan, dari 15 persen keuntungan Total, kemudian dibagi lagi dengan investor
Ditanya mengenai peran Total dalam membangun wilayah pesisir yang hingga kini masih terbelakang, Leo menyebut hal itu bukan program perusahaannya
BACA JUGA: Pemda Harus Awasi Pembangunan Perumahan
"Total cukup bertanggung jawab dengan menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR)BACA JUGA: Defisit APBN Diprediksi 1,6 Persen
Semua program CSR berjalan tiap tahunnya," jelasnya.Sebelumnya, usulan perpanjangan kontrak Blok Mahakam telah diajukan Total pada 2010 laluLeo mengatakan, Total sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama 41 tahun di Indonesia, memiliki kecukupan teknologi, pengalaman, dan sumber daya manusia yang andal dalam industri hulu migas.
Disinggung kemungkinan Total mendapat perpanjangan kontrak, mengingat pemerintah pusat dan daerah juga tertarik mengelola blok tersebut, Total menyerahkan semuanya kepada pemerintah.
Leo juga menegaskan, sangat menghormati sikap pemerintah pusat maupun daerah dalam rencana participating interest (PI) 10 persen dalam pengelolaan Blok Mahakam"Kalau kami, tetap bekerja sesuai aturan," tambahnya.
Apakah sebelum ini pernah ada kontrak Total di suatu blok yang habis kemudian tidak diperpanjang pemerintah? "Belum ada," jawab Leo.(*/adw/tom/far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPPD NTB Raih Badan Promosi Wisata Terbaik Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi