jpnn.com, BATAM - Bukan hanya Menteri Pariwisata Arief Yahya yang memuji sport event "Tour de Barelang 2017."
Adu cepat bersepeda di Kota Batam, Kepri, Sabtu 13 Mei 2017 itu sukses memuaskan 281 peserta lomba dari 24 negara itu.
BACA JUGA: Wow, Serunya Tradisi Saling Siram di Pesta Laut Pulau Kelapa Dua
"Kalau peserta puas, 60 persen dari jumlah mereka termasuk supporter dan official-nya, akan datang lagi ke Batam," kata Menpar Arief Yahya.
Angka 60 persen itu bukan rekaan Menteri Arief yang mantan Dirut PT Telkom itu. Angka itu adalah hasil survei, bahwa sport event itu berpotensi 60 persen menjadi repeaters. Karena mereka tidak sempat melihat detail dan menikmati keindahan alam dan budaya selama event.
BACA JUGA: Target 1.000 Yacht 2017, Kemenpar Gelar Berbagai Rally Yacht
"Mereka akan datang lagi dalam kegiatan wisata," kata Arief Yahya.
Tour de Barelang 2017 ini konon sukses dan berhasil memuaskan dahaga petualangan 281 pesepeda itu. "Karena itu saya optimistik," ujarnya..
BACA JUGA: Festival Padang Melang II 2017 Hebohkan Anambas
“Sangat melelahkan. Tapi saya happy,” ujar Elizabeth Mary, salah seorang peserta asal Inggris. Dia mengaku sangat enjoy dengan kontur rute jelajah sepeda di Batam. Aspalnya sangat mulus. Pemandangannya pun lumayan oke.
“Tadi saya melihat hamparan Laut China Selatan dan perbukitan dari jembatan Barelang 5. Sangat keren,” katanya.
Rute sejauh 125 km di bawah sengatan suhu mahari 30 derajat celcius akhirnya jadi terasa menyenangkan. Tour de Barelang jadi dianggap sebagai “moment of competition and fun”, “moment of friendship and peace”, dan “moment of joy.”
“Batam sangat indah. Saya suka pulaunya, makanannya dan masyarakatnya yang ramah. Saya berharap bisa datang lagi ke sini,” tutur Nick Swallow, peserta asal Inggris.
Memang, trek Tour de Barelang diakui seperti ‘neraka.’ Rutenya lumayan panjang, 125 km. Medan pendakiannya 1170 meter. Suhunya pun 30 derajat celcius.
Tapi itu semua terbayarkan dengan pengelolaan even yang sangat oke. Dari mulai pengawalan marshal dan kepolisian, logistik, hingga penyambutan di garish finish, semuanya dipuji peserta lomba.
“Ini race yang sangat bagus. Setelah menyelesaikan seluruh tantangan, kami disambut dengan semprotan air yang dingin di garis finish. Jamuan makan siang Barelang Seafood Resturant juga sangat oke. Makanan Indonesia sangat enak,” ujar Derek Theyers, peserta asal Selandia Baru.
Dampak ekonominya pun langsung terasa. Roda ekonomi Batam jadi bergerak lebih kencang lantaran ada dampak langsung dari pengeluaran para peserta selama even Tour de Barelang digelar.
“Ini membawa berkah bagi masyarakat Batam tanpa syarat apa pun. Sangat bagus untuk memperkuat branding pariwisata Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia ke seluruh dunia,” kata Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Alam Kemenpar Hendry Noviardi.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Pebrialin, ikut mengakui hal yang sama. Menurutnya, ada banyak berkah yang didapat Batam.
“Setiap event tourism yang digelar pasti membawa impact ekonomi yang luar biasa bagi kami. Di edisi yang keenam ini, peserta sudah mulai menginap di Batam, tidak langsung menyeberang ke Singapura di sore harinya. Tahun besok, saya akan lobi habis-habisan supaya pengelolanya menjual paket menginap untuk seluruh peserta race,” ujarnya.
Menpar Arief Yahya memperkirakan impact ekonominya signifikan turut bergerak naik. Setiap event wisata, menurutnya, harus berdampak ekonomi yang signifikan. Tidak saja buat pemerintah tetapi juga untuk masyarakat sekitar.
Kadispar Kepri Bur Alimar mengaku puas dengan kegiatan itu. Batam selain dekat dengan pasar besar Singapura dan Malaysia, juga masih punya keunggulan alam yang memikat.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandrung Banyuwangi Menginspirasi Teater Garasi
Redaktur & Reporter : Budi