TPSA Terbakar, Asap Kepung Tiga Kecamatan di Cilegon

Selasa, 06 Agustus 2019 – 22:11 WIB
Jalan dan langit tertutup asap tebal dari terbakarnya TPSA Bagendung, Cilegon, Senin (5/8). Foto: Banten Raya

jpnn.com, CILEGON - Kebakaran di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung, Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Banten, yang terjadi sejak Sabtu (2/8) pukul 18.00 WIB, masih berkobar sampai Minggu (3/8) malam.

Asap dari kebakaran menyebar sampai ke Rumah Dinas Wali Kota Cilegon, dan tiga kecamatan yakni Kecamatan Cibeber, Kecamatan Cilegon, dan Kecamatan Citangkil, atau mencapai radius 10 kilometer. Wilayah yang diselimuti asap pekat tampak di Lingkungan Lebak Gebak, Sambi Buhut, dan Larangan, Kelurahan Bagendung.

BACA JUGA: Kawanan Bajing Loncat Digulung Polisi

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon memberikan instruksi agar warga yang terdampak asap mengungsi ke tempat aman. Sebab, asap kebakaran memiliki kandungan karbondioksida tinggi, sehingga berbahaya jika terhirup dalam waktu yang lama.

“Bara (api) masih ada di dalam tumpukan sampah, sehingga menimbulkan asap pekat. Dini hari tadi (kemarin-red) itu puncaknya, sehingga asap sampai ke tengah kota karena arah angin menuju ke barat,” kata Kepala DLH Kota Cilegon Ujang Iing, usai menghadiri rapat koordinasi dengan industri di Ruang Rapat Wali Kota Cilegon, Senin (5/8).

BACA JUGA: Ratusan Warga Cilegon Mulai Kesulitan Air Bersih

BACA JUGA: Kebakaran di Tebet Dipicu Rebusan Cilok

Ujang menyatakan, saat ini kebakaran sudah menyebar mencapai 6.000 meter persegi dari luas TPSA Bagendung yang mencapai 5 hektar. Petugas pemadaman mengalami kendala pemadaman karena tidak adanya hidran di lokasi TPSA, dan armada yang diturunkan baik truk pemadam dan truk tangki air hanya masing-masing 2 unit.

BACA JUGA: Niat Bunga Bayar Utang Menjadi Petaka

“Masih upaya melakukan pemadaman. Ini karena sejumlah kendala. Meski sempat padam dua kali (Sabtu malam dan Minggu dini hari-red), karena bara api masih ada, maka masih menimbulkan kebakaran lagi,” imbuhnya.

Tak hanya itu, papar Iing, kondisi medan yang sulit juga membuat armada kesulitan menjangkau sejumlah titik api, ditambah asap tebal menghalangi pandangan proses pemadaman para petugas. “Medannya sulit, harus menurun terjal, sehingga jangkauan armada sulit menjangkau sejumlah titik api, sehingga pemadaman tidak efektif,” paparnya.

Wali Kota Cilegon Edi Ariadi yang pada Senin (5/8) pagi sempat meninjau lokasi kebakaran menyatakan, pihaknya mendapatkan bantuan 7 truk pemadam yang akan disiapkan kalangan industri dan Pemerintah Kabupaten Serang untuk melaksanakan pemadaman Selasa (6/8).

Tujuh truk tersebut dari PT Krakatau Posco (KP) 2 unit, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP)  Indonesia Ferry Merak 1 unit, PT Indonesia Power (IP) 1 unit  dan terbanyak dari Bidang Pemadaman Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupetan Serang 3 unit.

“Kami sudah koordinasikan, hasilnya 7 unit pemadam dan pasukannya akan ikut serta melakukan pemadaman besok (hari ini-red) pukul 08.00,” pungkasnya.

Sementara itu, untuk truk air, Pemkot sudah meminta Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cilegon, PT Perusahaan Daerah Air Minim (PDAM) Mandiri, dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk menyiapkan, termasuk airnya.

BACA JUGA: ITC Depok Kebakaran, Pengunjung Berhamburan

Nantinya air akan diambil dari penyedia air swasta yang ada di Lingkungan Krapyak, Desa Wanayasa, Kecamatan Kramatwatu. “Kami sudah minta untuk truk airnya dari sejumlah dinas, airnya akan diambil dari tempat penyedia air,” terangnya.

Kepala Damkar Kota Cilegon Nikmatullah menyatakan, saat ini teknis pemadaman masih akan dibahas oleh tim. Sebab, untuk bisa memadamkan api, maka tumpukan sampah harus diurai terlebih dahulu, sehingga bara api yang masih ada di dalam bisa dipadamkan. “Kami akan ada rapat teknis lagi. Sebab, apinya ada dalam tumpukan, sehingga butuh proses penguraian,” singkatnya.

Lurah Bagendung, Safiudin menjelaskan, sebanyak 40 kepala keluarga (KK) sudah diungsikan di Madrasah Aliyah (MA) Al Bustaniah, terutama balita dan ibu hamil. Sementara, sedikitnya 20 orang sudah mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan ditangani tim kesehatan di posko kesehatan.

“Kemarin 34 orang yang diperiksa dan sudah mengalami ISPA, sampai sore ini (kemarin-red) ada 20 orang yang terkena ISPA dan langsung ditangani tim kesehatan,” katanya. (uri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tujuh Pasangan Belum Menikah Diamankan


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler