Tradisi Emas Terancam Patah

Kamis, 29 Desember 2011 – 15:44 WIB
Berpuluh-puluh tahun Indonesia selalu bangga dengan prestasi di atas lapangan bulu tangkisKini, prestasi itu terancam

BACA JUGA: Inilah Pemilik Klub Sepak Bola Paling Kaya

Peluang emas dalam Olimpiade London pada Juli mendatang, mulai meredup

-------------
APA olahraga apa yang paling berprestasi bagi Indonesia" Semua orang tentu sepakat menjawab bulu tangkis

BACA JUGA: Eranya Para Sheikh


 
Prestasi yang didapat jauh melebihi prestasi sepak bola yang menjadi olahraga terpopuler di Indonesia
Prestasi para atlet tepok bulu Indonesia bukan hanya di Asia, dunia pun mengenal Indonesia sebagai salah satu kiblat bulu tangkis selain Tiongkok

BACA JUGA: Sumsel Siap Jadi Tuan Rumah KLB


 
Sederet gelar pun terus dihasilkan untuk mengharumkan nama IndonesiaHebatnya, tradisi emas bulu tangkis di Olimpiade terus terjaga oleh penggawa merah putih sejak dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992.
 
Keberhasilan itu sekaligus menahbiskan bulu tangkis sebagai satu-satunya cabang olahraga yang berhasil mempersembahkan emas bagi Indonesia selama sejarah keikutsertaannya di Olimpiade.  Kini, sederet keberhasilan tersebut terancam lepas
 
Prestasi pebulu tangkis Indonesia selama dua tahun terakhir tak sebaik saat persiapan pada Olimpiade sebelum-sebelumnyaDibandingkan dengan kondisi kala menuju Olimpiade Beijing 2008 yang dianggap cukup mengkhawatirkan, kondisi saat ini ternyata lebih mengkhawatirkan.
 
Menurut Kabid Binpres PB PBSI Hadi Nasri, sebenarnya standar persiapan menuju Olimpiade dari 1992 tidak berbeda jauh dengan persiapan yang sekarang dilakukanHanya, perbedaan mencolok yang cukup terlihat baginya terletak pada kualitas atlet.
 
"Kalau persiapannya saya pikir sama sajaYang membedakan kualitasPretasinya yang terlihat cukup berbeda," tuturnya.
 
Memang, jika melihat statistik antara persiapan menuju Olimpiade 2008 dengan Olimpiade 2012, prestasi pebulu tangkis Indonesia cukup jomplangPersiapan menuju 2008 lebih menjanjikan, meski pebulu tangkis Indonesia memang saat itu dianggap tidak sedominan saat persiapan menuju Olimpiade Athena 2004.
 
Perbandingannya, pada edisi superseries 2007, Indonesia mampu membukukan delapan gelar superseries.Sedang, pada 2011 lalu, Indonesia hanya mampu meraih dua gelar, yakni di India dan Singapura
 
Gelar yang di dapat pun seluruhnya disumbangkan oleh pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana NatsirBerbeda dengan super series 2007 yang disumbangkan oleh beberapa pasangan, mulai dari peraih emas Olimpiade 2008 Markis Kido/Hendra Setiawan di ganda putra, Liliyana Natsir/Vita Marissa (ganda putri), dan Nova Widianto/Liliyana Natsir (ganda campuran)
 
Melihat hal itu, kondisi yang bisa digambarkan adalah kekuatan Indonesia saat ini sduah jauh menurunJiak saat itu masih ada beberapa nomor yang bisa menjadi harapanMaka kali ini, melihat statistik, peluang besar hanya da di ganda campuran.
 
Kekhawatiran ini juga dirasakan Sekjen PB PBSI Yacob RusdiantoLelaki yang tahu persis tentang persiapan tim bulu tangkis Indonesia dalam beberapa edisi Olimpiade itu merasakan bahwa kondisi saat ini lebih kritis
 
Jika pada edisi-edisi sebelumnya, yang dipikirkan PB PBSI menjelang Olimpiade adalah bagaimana strategi meraih emas dan nomor apa saja yang bisa didapatMaka, untuk edisi 2012 ini, PB PBSI lebih berfokus bagaimana cara meloloskan wakil ke pesta olahraga multieven empat tahunan tersebut.
 
"Memang cukup berbedaKalau dahulu kami dari awal sudah berpikir untuk memaksimalkan strategi serta pebulu tangkis dan menghitung berapa emas yang didadapatKalau sekarang, yang kami pikirkan adalah bagaimana caranya lolos kualifikasi," tuturnya.
 
Indikasi semakin kerasnya persaingan inimenurut Yacob, sudah terlihat sejak sepuluh tahun terakhirIndonesia yang sangat dominan dan menempatkan banyak wakil di peringkat sepuluh besar atau bahkan lima besar dunia pada era 1990-an, ternyata terus berkurang dan merosot pada era 2000-an.
 
Paling parah terjadi pada saat iniIndonesia hanya memiliki satu wakil di lima besar dunia dari lima nomor yang adaYakni, di nomor ganda campuran atas nama Tontowi/Liliyana yang duduk di peringkat empatSelebihnya, kecuali di ganda putra, Indonesia hanya memiliki paling banyak satu wakil di peringkat sepuluh besar duniaYang paling meneyedihkan justru di tunggal putridPeringkat wakil Indonesia terbaik saat ini hanya berada di urutan 30 besar dunia.
 
Miris memang, negara yang pernah menjadi kiblat bulu tangkis dunia semakin terpurukTak berlebihan, jika rasa pesimistis menyelimuti masyarakat Indonesia bahwa bulu tangkis bakal menyentuh titik nadzir alias kehilangan tradisi emas di Olimpiade pada 2012 iniTradisi yang telah bertahan 20 tahun sejauh ini terancam patah.
Itu pun diakui YacobPendapatnya, menghitung peluang meraih emas akan terbuka jika berada di level empat besar duniaDi luar itu, tentu perlu perjuangan ekstrakeras.
 
Karena itu, kini PB PBSI berusaha keras untuk bisa mendongkrak poin pebulu tangkisnya dengan lebih banyak mengirimkan mereka  ke kejuaraan yang berpotensi poin besar seperti grand prix dan super series.
 
"Kami sekarang berusaha untuk terus meningkatkan poin merekaSemakin tinggi peringkat dan banyak prestasi mereka mereka, peluang untuk emas juga semakin besar," tandasnya.
 
Langkah yang dilakukan oleh PBSI pun bukan hanya mengirim pebulu tangkis ke turnamen, induk olahraga bulu tangkis tanah air itu sampai mendatangkan pealtih asing asal Tiongkok, Li MaoUsaha yang syarat kontroversi itu memang sampai saat ini belum menunjukkan hasilnya.
 
Tak dimungkiri, muara dari minimnya prestasi ini menurut beberapa mantan pebulu tangkis nasional adalah karena regenerasi yang tak maksimalIndonesia saat ini kekurangan pebulu tangkis muda yang handalPeringatan itu sudah disadari muncul dari Olimpiade Beijing 2008Sekarang, kita hanya bisa memberikan semangat dan tinggal menunggu hasil di Olimpiade mendatang.
 
Dalam sisa waktu perhitungan poin kualifikasi Olimpiade sekitar empat bulan, sampai April 2012 mendatang, langkah dan strategi PBSI patut ditungguYacob ingin melihat sejauh mana semangat dan tekad pebulu tangkis Indonesia untuk  terus berjuang hingga meraih prestasiDengan tujuan akhir memperbaiki peringkat dan sebanyak mungkin mengrimkan  wakil ke babak kualifikasi
 
"Pebulu tangkis negara lain semangatnnya juga besarBahkan, mungkin juga lebih besar dari pebulu tangkis Indoensia karena mereka ingin berprestasi di ajang olahraga terbesar di dunia," tandasnya. (muhammad amjad/diq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suarez Kena Skors Tambahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler