jpnn.com, JAKARTA - Amnesty International Indonesia bereaksi keras atas Tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang menewaskan ratusan suporter Arema FC, Aremania, Sabtu malam lalu (1/10).
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menilai Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta sebagai penanggung jawab wilayah harus dimintai pertanggungjawaban.
BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 131 Orang, Kapolda Jatim Minta Maaf Lalu Berjanji
Dia bahkan menilai Kapolda Jatim dicopot jika memang gagal atau tidak mengambil tindakan yang layak dan diperlukan untuk mencegah kejadian tersebut.
Terlebih lagi bila yang bersangkutan tidak segera menindak anggotanya yang menyebabkan banyak kematian warga di Stadion Kanjuruhan seusai laga Arema FC vs Persebaya.
BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan, Aktivis NU Desak Kapolri Copot Kapolda Jatim dan Kapolres Malang
"Kapolda Jatim layak dimintai tanggung jawab, termasuk dicopot," kata Usman Hamid dalam keterangan di Jakarta, Senin (3/10).
Menurut dia, yang terjadi di Stadion Kanjuruhan merupakan tragedi yang menyita perhatian dunia.
BACA JUGA: Detik-Detik Tragedi Kanjuruhan, Dahlan Iskan: Ini Bukan Aremania Lawan Bonek
Oleh karena itu, Amnesty International minta semua pihak yang bertanggung jawab atas kejadian itu harus dimintai pertanggungjawaban.
"Termasuk ketua PSSI, seharusnya mundur sebagai bentuk tanggung jawab. Ini sudah berskala nasional, bahkan tragedi dunia," ujar dia.
Usman Hamid juga menyoroti kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait berbagai persoalan yang melibatkan kepolisian, termasuk soal penggunaan gas air mata oleh aparat dalam tragedi Kanjuruhan.
"Kapolri harus dimintai tanggung jawab atas begitu banyaknya masalah kepolisian. Rendah kinerja Kapolri," ucap Usman Hamid. (fat/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan: Bahasa Bola Bukan Gas Air Mata
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam