jpnn.com - JAKARTA – Tragedi Kanjuruhan: FIFA Tidak Singgung Sanksi Malah Menyampaikan Ini, Tak Disangka.
PSSI langsung menyampaikan kabar kepada FIFA mengenai Tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang terjadi Sabtu (1/10), sehari setelah peristiwa mengerikan
BACA JUGA: 20 Polisi Terbukti Lakukan Pelanggaran di Tragedi Kanjuruhan, 8 di Antaranya Perwira
Presiden FIFA Gianni Infantino, kata Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto, bahkan meminta nomor telepon Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung.
"Sehari setelah kejadian, kami di Kesekjenan PSSI berkomunikasi dengan FIFA bahkan bagaimana Presiden FIFA Gianni bisa berkomunikasi dengan Presiden Jokowi melalui telepon itu adalah hasil komunikasi FIFA dengan Kesekjenan kami,” ungkap Iwan di Jakarta, Kamis (6/10).
BACA JUGA: Begini Reaksi Direktur Utama LIB Setelah Ditetapkan Tersangka di Tragedi Kanjuruhan
FIFA Menawarkan Bantuan
Iwan Budianto mengatakan, dalam setiap komunikasi dengan PSSI, FIFA tidak pernah menyinggung mengenai sanksi yang kemungkinan diterima Indonesia setelah Tragedi Kanjuruhan.
Iwan mengatakan, FIFA justru menawarkan bantuan untuk perbaikan sepak bola Indonesia.
BACA JUGA: Jokowi Tinjau Kanjuruhan, Syahrial Demokrat: Presiden Mirip Jubir
“Gianni juga menyampaikan beberapa tragedi sepak bola di dunia, seperti Heysel yang menyebabkan perkembangan sepak bola di negara tersebut jadi sangat maju, maka beliau (Gianni) mendukung penuh Indonesia untuk memulihkan ini,” kata Iwan Budianto.
“Jadi beliau tidak bicara soal sanksi bahkan dia menyatakan akan mendukung secara tim dan finansial apabila dibutuhkan untuk memperbaiki infrastruktur di Indonesia,” kata Iwan.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sudah menjelaskan bahwa FIFA akan memberikan pendampingan untuk perbaikan sistem persepakbolaan di Indonesia, baik dari segi pengamanan maupun suporter.
Setelah melakukan pengecekan langsung ke Malang, pria yang akrab dipanggil Iwan Bule itu menyatakan Stadion Kanjuruhan memang masih jauh dari standar FIFA bahkan dengan stadion milik klub-klub luar negeri. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu