Tragis! Dikira Bergurau, Bocah 14 Tahun Hilang Terseret Arus

Jumat, 12 Februari 2016 – 10:17 WIB
Warga berkerumun menunggu pencarian bocah yang terseret arus Sungai Kemuning, Sampang. Foto: dok/Radar Madura

jpnn.com - SAMPANG - Banjir besar di Sampang, Madura, Kamis (11/2) kemarin memakan korban seorang bocah yang terseret dan dinyatakan hilang, hingga tadi malam. 

Sumber Jawa Pos Radar Madura (JPRM) menyebutkan, Faisol Sipli, warga Dusun Pleyang, Desa Tanggumong, Kecamatan Kota Sampang, terseret arus Sungai Kemuning. Remaja 14 tahun itu terseret arus di Dusun Tambangan, desa setempat, sekitar pukul 14.30. Sebelumnya, dia bersama temannya mandi di sungai itu.

BACA JUGA: KPK Diminta Turun Tangan Basmi Korupsi di Boalemo

Mereka mandi di jembatan gantung. Di bawahnya terdapat sungai yang airnya mengalir deras. Korban bersama temannya biasa melompat ke sungai itu. Namun, saat bocah yang biasa dipanggil Isol itu melompat, dia tidak kembali lagi karena terseret arus sungai.

Saat itu, Isol bersama Wawan, 14, dan Hoiri, 9. Sementara identitas kedua temannya yang lain belum diketahui. Sebab, ketika terbawa arus mereka sudah tidak ada di lokasi. ”Isol sudah saya larang. Tapi masih ikut nyebur,” terang Wawan. 

BACA JUGA: Apa yang Salah Dengan Menara Eiffel?

Zainullah, 29, warga setempat, mengatakan, jembatan tersebut memang menjadi tempat bermain anak-anak ketika ada banjir. Menurut dia, anak-anak di sekitar sungai mahir berenang meskipun arus deras. ”Kalau anak-anak di sini (Dusun Tambangan) pintar berenang,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, sebenarnya korban sempat meminta tolong kepada temannya. Saat mencebur juga memegang ranting bambu yang bergelantung ke sungai. Saat itu, teman-teman korban sempat menertawakan korban.

BACA JUGA: Istri Sultan Ditahan Usai Gerhana Matahari Total

”Dikira bergurau sama teman-temannya ketika korban meminta tolong. Tapi karena arus deras, korban cepat terbawa aliran dan tidak kelihatan,” ungkapnya.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sampang Akh. Fauzan mengatakan, pihaknya mengerahkan 25 personel. Mereka dibantu delapan anggota PMI dan sepuluh personel dari kodim dan koramil. Pencarian juga dilakukan taruna siaga bencana (tagana), Pramuka, LPBI NU, dan relawan yang lain.

”Petugas mencari di dua titik. Di dua titik itu disisir bolak balik dan stand by di Paseyan mengantisipasi korban terbawa arus,” katanya. 

Pencarian masih dilakukan petugas dan warga hingga berita ini ditulis tadi malam. Namun upaya mereka belum membuahkan hasil. ”Kami akan maksimal dalam melakukan pencarian,” paparnya. (rul/luq/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 20 Tenaga Kerja Ilegal Asal Tiongkok Dideportasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler