Tragis, Dosen Stikes Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya

Rabu, 29 Maret 2017 – 19:07 WIB
Keluarga korban histeris begitu melihat korban bersimbah darah. Foto: iksan/fajaronline

jpnn.com, GOWA - Amir Rahmat, 38, dosen di Stikes Tanawali Persada Takalar, Gowa, Sulawesi Selatan ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya tersebut, Selasa (28/3).

Peristiwa itupun membuat warga sekitar Perumahan Graha Surandar 3 Blok E2 No 3 Kelurahan Paccinongan Sombaopu Gowa, mendadak geger.

BACA JUGA: Bocah Ceria Itu Berakhir Tragis di Tangan Pengasuhnya

Sunandar ditemukan pertama kali oleh istrinya Wahana, 30.

Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Darwis Akib yang tiba di lokasi mengaku belum bisa memberikan keterangan resmi terkait kasus tersebut.

BACA JUGA: Mati Tragis Akibat Sering Ajak Istri Tetangga Begituan

“Kami sementara olah TKP, jadi belum bisa berikan keterangan lebih jauh. Tapi korban bersimbah darah dan mobilnya hilang,” bebernya kepada Fajar, Rabu.

Namun, sebelum ditemukan tewas oleh istrinya, korban diketahui menerima tamu misterius di rumahnya.

BACA JUGA: 3 Tahun Sembunyi, Kedua Kaki Pembunuh Sadis Ini Didor

Istri korban saat menyambangi rumahnya melihat pintu pagar rumah korban tidak terkunci. Kemudian masuk melalui pintu depan yang sudah dalam keadaan terbuka.

“Saya di rumah di Palleko (Kecamatan Polongbangkeng Utara Takalar), saat saya hubungi suami saya, dia bilang lagi di rumah yang di sini (TKP) karena lagi ada tamunya. Tapi pas saya telepon lagi HP-nya sudah tidak aktif,” beber perempuan yang sedang mengandung dua bulan itu.

Dia mengaku langsung mendatangi suaminya lantaran khawatir korban tidak bisa dihubungi. “Tetapi saat saya tiba, pagar tidak terkunci pas saya masuk saya lihat dia tengkurap jadi saya balik,” katanya lagi seakan tidak percaya suaminya tewas.

Selain itu, ibu korban, Daeng Mene saat tiba di lokasi kejadian langsung histeris saat melihat korban dievakuasi ke mobil ambulance. “Anakku, anakku,” serunya sambil menangis histeris. (san)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pembunuh SPG Matahari Itu Tak Sesali Perbuatannya


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler