Tragis! Panitia Perayaan HUT RI Tewas Dikeroyok

Jumat, 19 Agustus 2016 – 08:11 WIB
Tenda tempat hiburan orgen tunggal di Pinangjaya yang menjadi lokasi keributan. Foto Ivan/ radarlampung.co.id/jpg

jpnn.com - BANDARLAMPUNG – Seorang pria di Kelurahan Pinangjaya, Kemiling, Bandarlampung, meregang nyawa dalam kericuhan yang terjadi pada acara orgen tunggal memeriahkan peringatan HUT RI ke-71, Kamis (18/8) kemarin.

Sagap Al Jupri, 35, selaku panitia acara berupaya melerai keributan yang terjadi saat itu. Namun, warga Jl. Perkutut itu malah tewas dikeroyok dan ditusuk pelaku di bagian punggungnya tepat di belakang leher. 

BACA JUGA: Serumah dengan Janda Malah Bunuh Diri di Jendela

“Selain Jupri, Risman (20) warga Jalan Mata, Pinang Jaya, terkena sabetan di bagian telapak tangan. Adik korban ini mengalami luka lebam di bagian Kepala,” terang Aris Setiawan (30), kerabat korban seperti diberitakan Radar Lampung (Jawa Pos Group) hari ini (19/8).

Informasi yang dihimpun di lapangan bahwa keributan terjadi ketika di wilayah tersebut digelar hiburan organ tunggal dalam perayaan kemerdekaan. Lokasinya di Jalan Murai 1, tepatnya depan SDN 2 Pinangjaya. 

BACA JUGA: Lihat! Brigjen Palsu Digelandang, Dia Bilang...

Saat organ tunggal berlangsung, Sagap Al Jupri dan kakaknya Paino berusaha membela Risman, sepupu mereka yang dikeroyok. Belum diketahui penyebab pengeroyokan tersebut. 

Kelompok pemuda yang mengeroyok diduga masih tinggal satu wilayah dengan mereka. ’’Saat itu Jupri jadi ketua panitia. Melihat ada keributan, ia berusaha melerai. Namun dia malah ikut dikeroyok,” kata Aris ditemui di rumah duka kemarin. 

BACA JUGA: Gagah, Kumis Tebal, di Pundaknya Bintang Satu, Hayo...Siapa yang Pernah Ditipu?

Akibat pengeroyokan tersebut, Jupri mengalami luka tusuk di bagian belakang di bawah leher. Warga yang mengetahui peristiwa itu membawanya ke Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin. Namun nyawa Jupri tidak bisa diselamatkan. 

Selain dia, Paino mengalami luka di punggung. Kemudian Pelan luka di lengan kiri. Sedangkan Risman yang kali pertama dikeroyok luka di telapak tangan. 

Terpisah, Ketua RT.01/LK.01 Pinangjaya Idah Hidayat mengaku belum mengetahui penyebab pasti keributan yang menewaskan Jupri tersebut. 

”Kejadiannya sekitar jam 02.30 WIB di organ tunggal. Kalau penyebab keributan, saya belum dapat informasi pasti. Namun setelah ditusuk,  dia (Jupri, Red) sempat lari sampai 200 meter dari tempat kejadian,” kata Idah kemarin. 

Edi warga lainnya mengatakan, Jupri diserang lantaran hendak menolong sepupunya.  ”Dia pasang badan untuk membela saudaranya. Kabarnya, orang yang mengeroyok itu sedang mabuk,” katanya. 

Sementara Kapolsekta Tanjungkarang Barat (TkB) Kompol Heru Adrian mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Termasuk siapa saja yang kemungkinan terlibat dalam pengeroyokan.  

”Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Sampai saat ini masih dalam penyelidikan. Untuk motif pengeroyokan tersebut belum diketahui secara pasti,” kata Heru ditemui di Mapolsekta TkB. 

Kapolresta Bandarlampung Kombes Hari Nugroho menyatakan hal sama. ”Ya benar, ada keributan. Korban awalnya berniat melerai. Ada beberapa orang yang diduga pelaku. Kami masih menyelidikinya,” sebut dia. (cw14/cw4/c1/ais/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kakek Bejat Cabuli Bocah Keterbelakangan Mental


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler