Gagah, Kumis Tebal, di Pundaknya Bintang Satu, Hayo...Siapa yang Pernah Ditipu?

Jumat, 19 Agustus 2016 – 07:05 WIB
GAGAH TAPI PALSU: Andre Halim berseragam dinas TNI AD berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen). Foto: MOHAMMAD ROMADONI/RADAR SURABAYA/JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA - Andre Halim, 38, pria asal Bandung, Jawa Barat, ditangkap di Apartemen Dian Regency Sukolilo, Surabaya, Selasa dini hari (18/8). 

Anggota TNI AD gadungan yang mengaku berpangkat brigadier jenderal (brigjen)  itu digerebek di kamar nomor 0933 lantai 9 oleh intel Korem dan Kodam V/Brawijaya bersama Dandim Surabaya Timur 0831 Letkol Inf Dodiet Lumwartono. 

BACA JUGA: Kakek Bejat Cabuli Bocah Keterbelakangan Mental

Mohammad Romadoni - Radar Surabaya

Selain Andre Halim, di kamar itu diamankan tiga orang pria yakni Hermansyah, 77,  warga Pekabaru yang mengaku sebagai anggota Komite Investigasi Negara (KIN), Ali Mudrofir, 49, warga Pati, sopir mobil rental, serta M Evendi Irawan, 49, warga Probolinggo, korban penipuan brigjen palsu. 

BACA JUGA: Mengejutkan! Ternyata Ini Motif Oknum Polisi Bunuh Istrinya

Korban sudah memberi uang pelicin Rp 5 juta untuk memasukkan kerabatnya menjadi calon bintara (caba) TNI AD di Jakarta. 

Saat dilakukan penggeledahan pelaku sempat menolak dilakukan pemeriksaan. Andre menunjukkan surat tugas yang ditandatangani oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Pelaku mengaku sebagai perwira tinggi yang menjabat Staf ahli ekonomi Mabes TNI. 

BACA JUGA: Panglima dan Dua Prajurit Ditangkap, Ketuanya Masih Buron, Miris!

Pada surat itu berisi tugas pengawalan, pengamanan dan penukaran rupiah ke valuta asing. Selain itu, pelaku mengaku sebagai adik dari Pangdam IX Udayana Bali, yang akan dipromosikan menjadi Pangdam V Brawijaya Surabaya.

Namun saat dimintai menunjukan kartu tanda anggota (KTA) TNI AD, pelaku tidak dapat menunjukkannya. Akhirnya, pelaku mengakui jika dirinya warga sipil yang menyaru sebagai anggota TNI.

"Pelaku sempat menunjukkan surat perintah tugas dari panglima TNI lengkap dengan stempel Mabes TNI. Saat kami lakukan pengecekan, ternyata surat perintah itu palsu," kata Dandim 0831 Surabaya Timur Letkol Inf Dodiet Lumwartono kepada Radar Surabaya (Jawa Pos Group). 

Dodiet mengatakan kejadian ini bermula dari informasi anggota Kodim Situbondo yang sempat bertemu pelaku yang mengaku menjadi Brigjen dari Mabes TNI. Informasi itu langsung ditindaklajuti dan hasilnya, ternyata benar ditemukan Brigjen TNI abal-abal.

"Karena curiga, kami segera mendatangi lokasi untuk  mengklarifikasi terkait kebenaran itu. Hasilnya, kami mengamankan warga sipil yang menyalahgunakan nama dan pangkat serta atribut TNI," ungkap Dodiet.

Dari hasil penggeledahan, pihaknya mengamankan dua buah plonco sak, dua buah training doreng parasut dan dua kaos lengan panjang berlambang Mabes TNI. Barang bukti lainnya, dua topi doreng TNI AD, satu pin lambang Nabesad, dua tas loreng, tiga stiker plat nomor Mabes TNI, empat atribut Mabes TNI, satu buah kompas. 

Selain itu, dua cutter, satu tablet Samsung, dua handphone Samsung, satu HP merek Vivo, 10 buku tentang agama Islam serta uang tunai Rp 6,3 juta dan kartu pers milik pelaku.

"Pelaku ini dulu adalah anak purnawiran tentara, karena itu mengetahui seluruh seluk beluk TNI. Pelaku mengaku membeli seluruh dari atribut TNI ini di Bandung," imbuhnya.

Sumber Radar Surabaya menyebutkan, pelaku di Surabaya yang diduga mencari mangsa untuk ditipu. Itu dibuktikan, dengan adanya laporan penipuan dari tiga korban. Salah satunya, M Evendi Irawan, warga Probolinggo yang tertipu sebesar Rp  5 juta.

"Namun saat akan dijadikan saksi, korban menghilang entah ke mana. Namun kami sudah mempunyai data dan alamat korban," terang Dodiet. (*/no/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Aniaya Murid SD hingga Muntah-muntah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler