Tragis, Pasien Rumah Sakit Terjun Bebas dari Lantai 4

Senin, 06 November 2017 – 03:30 WIB
Mayat. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, PONTIANAK - Seorang pasien di RSU Santo Antonius Pontianak, Kalbar, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 4 gedung rumah sakit tersebut, Minggu (5/11) sekitar pukul 08.00 WIB.

Warga asal Kabupaten Melawi berusia 43 tahun itu sebelumnya dirawat di RS Promedika Pontianak. Kemudian dirujuk dan rawat inap di RSU Santo Antonius Pontianak yang berada di Jalan KH Wahid Hasyim, Kecamatan Pontianak Kota.

BACA JUGA: Terima Uang Pengurusan Tanah, Kades Ditangkap Saber Pungli

Kapolsek Pontianak Kota, Kompol Dedi Mulyadi menerangkan, aksi nekat ini diduga karena korban putus asa. “Diduga korban frustrasi dengan penyakit yang dideritanya, makanya nekat melompat dari lantai empat tersebut,” jelas Dede kepada sejumlah wartawan, Minggu (6/11).

Akibat dari aksi nekat ini, korban menderita luka berat di bagian kepala. Kakinya patah. “Korban meninggal dunia di tempat,” katanya.

BACA JUGA: Check In Bareng Cewek, Bule Kejang-Kejang, Meninggal

Dedi menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan sementara, kejadian ini ketika korban berada sendiri di kamar 333 Maria 2 lantai 4 tersebut. Sebelumnya, korban masih tidur dan dijaga anaknya, Y, 17. Sedangkan istri korban, keluar ruangan untuk membeli air mineral.

Melihat ayahnya bangun, Y juga keluar ruangan untuk memanggil perawat di ruang piket jaga. Lalu, saat kembali ke kamar bersama perawat, Y tidak melihat ayahnya di tempat pembaringan.

BACA JUGA: Mahasiswa Tabrakkan Diri ke Kereta Api

Karena khawatir, ia melihat ke arah bawah dari jendela lantai 4 tersebut. Benar saja, ayahnya terlihat sudah terbaring di tanah/aspal.

“Hasil pemeriksaan di ruangan korban, di tempat tidur terdapat banyak darah yang diduga dari selang infus. Menetes ke lantai hingga ke kanopi bawah jendela,” jelas Dedi.

Saat ini, kepolisian masih menyelidiki kejadian ini lebih lanjut. Korban pun dikabarkan akan disemayamkan di kampung halamannya, Kabupaten Melawi.

Sementara itu, salah satu perawat ruangan Maria 2 yang tidak ingin namanya dikorankan membenarkan hal tersebut. “Iya Memang, saat kejadian perawat ini sedang bertugas. Namun dia tidak bisa menjelaskan secara rinci aksi nekat pasien tersebut.

Selain itu dia juga tidak bisa memberikan keterangan sejak kapan korban dirawat dengan alasan rahasia keluarga pasien. (amb)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cinta Ditolak, Pilih Loncat dari Puncak Masjid


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler