BACA JUGA: Dampak Abu Merapi, 41 Penerbangan Batal
Mereka terkurung api di dalam rumah sekaligus toko sembako yang terbakar dini hari kemarin di Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta BaratLokasi kebakaran tersebut tepatnya di Perumahan Taman Cengkareng Indah, Jalan Dolar Blok GA No 28, RT 11/14, Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat
BACA JUGA: Dua PNS Bekasi Dituntut 3 Tahun Penjara
Para korban tewas yaitu pasangan suami istri Kartono alias Asuk (70) dan Simamoi (65), serta dua anak mereka, Jaya (30) dan Agus (25)Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Barat mengatakan, jenazah Asuk dan istrinya ditemukan di dalam kamar mandi lantai I
BACA JUGA: Foke Tak Sanggup Penuhi Target Proyek Busway
Jenazah Jaya ditemukan di bawah tangga, sedangkan Agus ditemukan di dalam kamar di lantai dua.Selain jenazah manusia, petugas juga menemukan dua mayat anjing yang gosong di lantai IEndang menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, api diduga berasal dari panel listrik di ruang depan rumah yang difungsikan sebagai warung sembakoDiduga panel listrik itu konslet, sehingga memercikkan apiPercikan itu yang kemudian menyambar ke barang-barang dagangan yang mudah terbakar.
Dalam waktu sekejap, ruangan tersebut terbakar hebatDiduga terjadi kebakaran secara ekstrem, karena tabung gas 3 kg dan 12 kg di toko itu meledakPara pemilik rumah yang tertidur lelap di lantai I diduga terbangun karena suara ledakan itu.
Para korban pun berusaha menyelamatkan diri dengan keluar dari kamar masing-masing di lantai INamun, asap pekat mengungkung seisi ruangan, dan mereka terjebakSecara spontan, para korban menyelamatkan diri ke arah belakangSelain itu, pintu depan merupakan rolling door yang dalam keadaan digembok.
Asuk dan istrinya tampaknya memilih masuk ke dalam kamar mandiSementara kedua anaknya memilih naik ke lantai IINamun, Jaya diduga gagal naik tangga karena terburu pingsanKuat dugaan, penyebab utama para korban itu tewas itu adalah karena lemas setelah banyak menghirup asap.
"Kebakaran terjadi pukul 03.00 WIB, tapi kami baru dimintakan bantuan pukul 03.35 WIBSeluruh keluarga tidur di kamar di bagian belakang rumahSaat kebakaran, mereka terjebak tidak dapat menyelamatkan diriApi dapat dipadamkan sekitar sejam kemudian, atau pukul 04.45 WIB," ungkap Endang.
Dijelaskan, awalnya petugas pemadam kesulitan masuk ke dalam rumah, saat pertama kali akan memadamkan apiPasalnya rumah tersebut hanya memiliki satu akses pintu masuk, pada bagian depanPintu model rolling door berbahan aluminium itu juga terkunci rapat.
"Seluruh rumah mereka dikelilingi tembok tinggi, sebagai pembatas dengan rumah tetanggaSatu-satunya jalan keluar untuk menyelamatkan diri hanya melalui pintu depanSedangkan bagian depan justru sudah dikepung apiJadi mereka tidak dapat keluar," tuturnya.
Saat awal kebakaran, warga disebutkan sempat berupaya mendobrak pintu alumunium tersebut untuk menyelamatkan korbanNamun, karena peralatan warga terbatas, pintu tidak secepatnya bisa dibukaPintu baru dapat dibuka setelah didongkrak petugas pemadam.
"Kami mendobrak pintu dengan alat hidrolik dan pemotong besiCukup memakan waktu, karena itu kami agak lama baru dapat mencapai sumber apiMeski begitu, kami berhasil mencegah api agar tidak merembet ke rumah warga lainnya," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsektro Cengkareng, Komisaris Ruslan menyatakan, awalnya pihak keluarga menolak keempat jenazah dibawa ke RSCM untuk diotopsiPihak keluarga memutuskan segera menguburkan jenazah"Keluarganya berpendapat keempatnya sudah hangus terbakar, jadi buat apa lagi dibawa ke rumah sakitKeluarga mau langsung mengurus pemakaman mereka," tandasnya.
Sementara, menurut penghuni sebelah rumah yang terbakar, Lina (55), saat kejadian dirinya tengah tidur lelap bersama anak perempuannyaDia terbangun mendengar pintu rumahnya digedor petugas keamanan perumahan"Satpam bangunin saya, katanya rumah sebelah kebakaranSaya langsung dibawa lari anak saya menjauh dari rumah," katanya.
Menurut Lina, saat kejadian, api cepat membesar dan sempat terdengar beberapa kali ledakanDiduga ledakan terjadi akibat tabung-tabung gas 3 kilogram dan 12 kilogram kepanasan.
"Saya nggak sempat dengar suara teriakan minta tolong, karena api sudah membesar dan ada ledakan-ledakanWarga juga nggak berani terlalu dekat dengan rumah korban," katanyaSementara itu, salah seorang anak korban yang selamat, Harlina, histeris melihat keluarganya tewas(dni/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korupsi Proyek Iklan, Mantan Pejabat DKI Dituntut 10 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi