Transplantasi Sel Punca Darah jadi Solusi Pasien Talasemia Mayor

Senin, 09 September 2024 – 15:40 WIB
Pasien Talasemia Mayor kini tidak perlu melakukan transfusi darah seumur hidup dengan transplantasi sel punca darah. Foto: Dokumentasi Cordlife

jpnn.com - JAKARTA - Pasien talasemia mayor kini dapat membebaskan diri dari transfusi darah seumur hidup dengan transplantasi sel punca darah. 

Oleh karena itu, penyimpanan darah tali pusat menjadi salah satu solusi untuk masalah sulitnya donor sel punca darah.

BACA JUGA: 8-22 Juta Penduduk Indonesia Membawa Genetik Talasemia, Cordlife Ajak Lakukan Skrining

Transplantasi sel punca darah merupakan terapi yang umum dilakukan di negara lain.

Di Indonesia sendiri, transplantasi tersebut sebetulnya sudah dapat dilakukan, meskipun masih terbatas jumlahnya. 

BACA JUGA: Jangan Sampai Anak Menderita Penyakit ini, Harus Transfusi Darah Seumur Hidup

"Kendala yang dihadapi saat akan melakukan transplantasi adalah sulitnya mencari donor sel punca karena kebanyakan transplantasi yang dilakukan untuk kelainan darah, seperti talasemia membutuhkan sel punca dari orang lain,”kata dr. Edi Tehuteru, dokter spesialis anak di Tzu Chi Hospital Pantai Indah Kapuk dalam keterangannya, Senin (9/9). 

Darah tali pusat  merupakan salah satu sumber sel punca darah yang dapat digunakan dalam transplantasi untuk penyakit-penyakit berkaitan dengan kelainan darah, seperti leukemia dan talasemia.

BACA JUGA: Gandeng PMI Jakarta, Elitery Gelar Donor Darah Perdana

"Sayangnya, negara kita belum memiliki bank data sel punca publik, seperti di negara-negara lain. Hal ini akan memperpanjang waktu yang dibutuhkan dalam menemukan donor yang cocok,” ujarnya. 

Keterbatasan yang terjadi di Indonesia inilah yang kemudian mendorong PT Cordlife Persada untuk giat memperkenalkan praktik penyimpanan darah tali pusat sejak 2007.

Penyimpanan darah tali pusat bersifat seperti tabungan yang dapat digunakan pada waktu dibutuhkan. 

 "Tujuan utama penyimpanan darah tali pusat, yaitu sebagai simpanan yang dapat digunakan oleh bayi pemilik  jika dibutuhkan di saat ia bertumbuh dewasa, " kata Medical Advisor PT Cordlife Persada dr. Meriana Virtin. 

Namun demikian, darah tali pusat yang disimpan ini juga mungkin bisa bermanfaat bagi keluarga jika ada yang membutuhkan transplantasi sel punca.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong orang tua untuk menyimpan darah tali pusat setiap anak karena makin banyak disimpan, maka keluarga akan memiliki keragaman sel punca. 

"Hal ini akan meningkatkan kemungkinan menemukan sel punca yang cocok untuk digunakan ketika salah satu anggota keluarga membutuhkannya untuk terapi," ujar Manajer Laboratorium PT Cordlife Persada Farid Sastra Nagara. 

Dokter Edi menambahkan hingga saat ini, transplantasi merupakan satu-satunya cara yang dapat dilakukan agar pasien talasemia mayor terbebas dari transfusi.

Jika dilakukan pada usia  masih muda, angka keberhasilan dapat mencapai 74,5 persen.

Tindakan ini merupakan terapi umum dilakukan di negara lain.

Di Indonesia, transplantasi tersebut sebetulnya sudah dapat dilakukan meskipun masih terbatas jumlahnya. 

"Sudah dapat dilakukan di Indonesia, salah satunya di Tzu Chi Hospital  Pantai Indah Kapuk. Jadi, tidak perlu ke luar negeri, " ungkapnya. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler