jpnn.com, TARAKAN - Deflasi di Tarakan, Kalimantan Utara pada Agustus 2017 sebesar 0,80 persen.
Angka tersebut lebih tinggi dibanding deflasi Juli 2017 sebesar 0,27 persen.
BACA JUGA: Biaya Sekolah Sumbang Inflasi
Sampai dengan Agustus, inflasi tahun kalender sebesar 2,72 persen.
Sementara itu, inflasi year on year (yoy) sebesar 3, 40 persen.
BACA JUGA: Ingat Anak, Preman Menangis di Depan Hakim
Terjadinya deflasi disumbang oleh beberapa faktor.
Salah satunya adanya perubahan indeks harga konsumen (IHK) yang tertinggi pada sektor transportasi dan komunikasi yang mengalami deflasi sebesar 2,24 persen.
BACA JUGA: Sabu-Sabu Nyaris Diselundupkan ke Lapas, Begini Modusnya
Kendati begitu, pengguna dari dua sektor ini tidak sebanding dengan sektor makanan yang juga penyumbang deflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tarakan Imam Sudarmaji mengatakan, IHK merupakan salah satu indikator ekonomi untuk mengukur perubahan harga di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan.
Perubahan IHK dari waktu ke waktu memang menunjukkan pergerakan harga komoditas yang paling banyak dikonsumsi oleh rumah tangga.
IHK juga signifikan terjadi pada beberapa kelompok pengeluaran.
Yang tertinggi pada kelompok transportasi dan komunikasi yang mengalami deflasi 2,24 persen.
Setelah itu, diikuti oleh kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi 2,20 persen.
Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, mengalami deflasi 0,20 persen.
Sementara kelompok pengeluaran lainnya mengalami peningkatan indeks harga, di antaranya, yang tertinggi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang mengalami inflasi 0,43 persen.
Kemudian disusul oleh kelompok kesehatan yang mengalami inflasi 0,13 persen, dan kelompok sandang (0,60 persen).
“Adapun kelompok pendidikan rekreasi, dan olahraga tidak mengalami fnflasi atau deflasi,” tuturnya. (jhn/nri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terdakwa Saling Menyalahkan di Depan Majelis Hakim
Redaktur & Reporter : Ragil