Trauma Disisir TNI/Polri, Warga Mengungsi ke Hutan

Rabu, 30 November 2016 – 09:01 WIB
Ilustrasi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - SERUI - Komnas HAM Papua meminta warga di Kampung Wanapompi dan Kampung Sasawa, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua untuk tidak terpengaruh dengan isu penyisiran oleh aparat TNI/Polri saat peringatan 1 Desember.

Ya, besok, 1 Desember dianggap sebagai hari ulang tahun organisasi Papua Merdeka (OPM). Warga di dua kampung tersebut dikabarkan mulai mengungsi ke hutan lantaran mendengar isu adanya penyisiran. Mereka masih trauma dengan kejadian 1 Desember 2015.

BACA JUGA: Miris, Hanya 100 Pegawai yang Ikut HUT Korpri

Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramandey yang memimpin Tim dari Komnas HAM ke Kabupaten Kepulauan Yapen mengaku tidak ingin lagi tragedi 1 Desember 2015  yang terjadi di Kampung Wanapompi terulang lagi. 

Dalam tragedi tersebut empat warga meninggal dunia dan 10 orang luka-luka. 

BACA JUGA: Apa Kabar AKBP Untung Sangaji? Masih Tegas, Lugas

Ramandey mengakui sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan dalam hal ini Kapolres Kepulauan Yapen yang memastikan bahwa tidak ada penyisiran. Oleh sebab itu, dirinya meminta warga untuk tidak terpengaruh dengan isu yang beredar. 

“Memang kami mendapat pengaduan dari Kampung  Sasawa dan Wanapompi jika masyarakat masih ada yang trauma sehingga tiga hari lalu ada yang mengungsi. Saya ingin sampaikan jika kami di sini telah berkoordinasi dengan Kapolres Yapen dan ditegaskan tidak akan ada penyisiran,” ungkapnya, seperti dilansir dari Cenderawasih Pos, Rabu (30/11).

BACA JUGA: Lihat Nih...Ada ATM Beras di Masjid Salman ITB

Dia berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab, apalagi sampai harus mengungsi dan melarikan diri ke hutan. 

Komnas HAM Papua telah memastikan tidak ada penyisiran, sepanjang tidak ada pengibaran bendera bintang kejora. 

“Sebenarnya (kejadian tahun lalu-red) tidak boleh ada korban sebanyak itu. Orang hanya kumpul ibadah dan mengibarkan BK, hingga ada korban sampai empat orang yang meninggal dunia terkena tembakan. Ini tidak boleh lagi terjadi sebab ini menunjukan adanya kegagalan pemerintah daerah dalam melakukan koordinasi,”katanya.

Terpisah Kapolres Kepulauan Yapen AKBP. Darma Suwandito mengharapkan masyarakat di Kampung Wanapompi dan Sasawa kembali ke tempat tinggalnya dan jangan termakan isu yang menyebutkan adanya penyisiran. Sebab dirinya memastikan tidak akan ada penyisiran sepanjang tidak ada pergerakan menjelang 1 Desember 2016.

“Itu hanya isu yang menakut-nakuti masyarakat saja, saya harap mereka bisa kembali menjalani aktivitasnya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPR Papua, Yunus Wonda menyebutkan, 1 Desember selalu menjadi momen yang ditakutkan atau dikhawatirkan masyarakat. Yunus Wonda berharap masyarakat tidak terlalu pancing dan terprovokasi dengan suasana yang ada.

“Banyak isu yang beredar di luar yang menyebutkan ada terjadi hal-hal yang berdampak lebih dimasyarakat. Saya harap masyarakat tidak terpengaruh dengan isu-isu tersebut,” ungkapnya. (jo/ans/oel/nat/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ogah Ditilang, Pemilik Kendaraan Berdebat dengan Polantas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler