Trauma Gas, Kembali ke Kayu Bakar

Selasa, 20 Juli 2010 – 10:12 WIB
NGAWI - Rentetan kasus meledaknya tabung gas kemasan 3 kilogram yang merenggut korban jiwa di beberapa daerah, ikut mengundang kecemasan sebagian warga NgawiTak ingin mengalami nasib serupa, sebagian mulai beralih kembali ke kompor minyak tanah (mitan).

Partini, warga Jalan Brawijaya misalnya, untuk sementara waktu menghentikan pemakaian elpiji 3 kilogram

BACA JUGA: Napi di Medan Disuruh Buka Rekening Tabungan

Ia beralih menggunakan kompor minyak tanah seperti sebelum ada program konversi
''Ya takut

BACA JUGA: UU Otsus Masih Sebatas Label

Lihat berita di mana-mana ada tabung gas meledak, khawatir juga,'' katanya.

Kekhawatiran Partini bisa dimaklumi
Pasalnya, nyaris tiap pecan ada kasus meledaknya tabung gas yang menelan korban jiwa yang diberitakan berbagai media

BACA JUGA: Truk Berat Bikin Rusak Jalan

Bahkan, dua minggu terakhir, tragedi mbledhos-nya tabung elpiji terjadi beruntunDia menyayangkan sejauh ini belum ada penanganan serius dari satuan kerja terkaitTermasuk melakukan sosialisasi penggunaan elpiji yang benar dan aman''Kalau ingat ada korban, langsung membuat saya syokTak ada sosialisasi sejak diberlakukannya konversi,'' ungkapnya.

Namun, beralih ke kompor minyak tanah bukan berarti lepas dari permasalahanHarga bahan bakar jenis itu yang melambung tak urung membuat pengeluaran membengkakSaat ini, harga minyak tanah di pasaran menembus Rp 8 ribu per liter''Itu saja kami kesulitan mendapatkannyaKalau toh ada paling hanya beberapa liter,'' tuturnya(dip/isd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumbar Butuh 263 Bidan Desa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler